Télécharger l’application
76.47% Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 117: Waktu Berdua

Chapitre 117: Waktu Berdua

Ariani pun berjalan keluar bersama Adrian, dan Ferdinand. Sesampainya di parkiran dan di depan mobil Adrian, Ferdinand memisahkan diri. "aku sudah menyuruh Supir hotel untuk menjemput ku, jadi aku bisa kembali sendiri,," ucap nya,, "kalian selesai kan lah urusan kalian berdua" lanjutnya seraya menepuk pundak Adrian dan tersenyum penuh arti pada Adrian dan Ariani. "kenapa tidak ikut dengan kami saja" ucap Ariani mencoba menahan Ferdinand,, "kalian butuh waktu untuk berdua, jadi aku mencoba pengertian sekarang" jawab Ferdinand seraya tersenyum simpul. dan bergegas masuk kedalam mobil yang sudah menunggunya ,, meninggalkan Ariani dan Adrian berdua. "Kau mau berdiri saja,, masuk lah" ucap Adrian ke Ariani. dan masih dengan ekspresi kesal Ariani pun masuk kedalam mobil Adrian.

Ariani dan Adrian kini berada didalam mobil berdua. Ariani duduk dan melipat kedua tangan nya didada karena kesal. Melihat sikap Ariani , Adrian pun tersenyum puass. Dia mendekat kearah Ariani dan membuat Ariani kaget dan memundurkan paksa tubuh nya hingga mentok kebelakang kursi. "pakai seat belt mu" ucap Adrian seraya memasang kan seat belt Ariani. "Iii, Iyya aku bisa pakai sendiri" sahut Ariani gugup. Sejujurnya itu karena jantung nya yang berdebar kencang dan perasaan nya yang tak karuan karena berada sedekat itu dengan Adrian. Kali ini hati dan Logika Ariani akan benar benar terus dibuat kacau oleh sikap Adrian.

Adrian pun menstart mobilnya dan mobil itu berjalan meninggalkan kantor Ariani. Selama perjalanan Ariani hanya diam, ada sedikit kecanggungan yang dia rasakan, bahkan kekesalan nya tadi berubah menjadi perasaan sedikit senang namun gugup karena berada disamping Adrian dan hal ini sama sekali tak pernah dia bayang kan dan pikir kan sebelumnya. Namun dengan cepat Ariani mengontrol diri nya. "Kau mau makan siang apa?" ucap Adrian dan menyadarkan Ariani "Hmm, terserah" sahut Ariani. "mau tempat ramai atau sepi" tanya Adrian menggoda Ariani "kau,," sahut Ariani kesal dan spontan melihat kearah Adrian. "baik lah aku tahu jawaban nya" ucap Adrian seraya tersenyum. Ariani yang melihat senyum Adrian hatinya terasa meleleh dan ingin berlari kepelukan Adrian dan menyadari betapa hatinya dan dirinya sangat merindukan pria ini,, tapi Ariani segera menyadarkan pikirannya. dan memalingkan wajahnya. Dia kembali melihat lurus ke arah jalan. Sedangkan Adrian masih tak bisa melepaskan pandangannya dari Ariani 'aku tak akan melepaskan mu kali ini apapun yang terjadi dan seperti apapun sikap mu akan ku anggap sebagai bayaran yang harus ku terima karena melukai mu selama ini' itu ucapan hati Adrian dan tatapan nya sangat hangat ke Ariani,, namun karena sedang menyetir dia harus membagi ke-fokusan nya.


next chapter
Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C117
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous