Télécharger l’application
61.43% Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 94: Tak akan menyerah

Chapitre 94: Tak akan menyerah

"Kau lihat Fer,, dia bahkan menyuruh asisstennya untuk mengantar laporan laporan ini, sedangkan orang lain ingin mengantar kan nya langsung" ucap Adrian ketika Karina meninggalkan ruangan Adrian. "itu karena dia waras" ucap Ferdinand tertawa karena ucapannya hanya bercanda "Jika dia sama dengan yang lain kau tidak akan jatuh cinta padanya" ucap Ferdinand yang sesungguh nya. "kau benar fer, dari SMA dia memang sudah populer, tapi itu tidak menjadikan nya sombong namun menjadikan nya orang yang lebih sulit untuk di gapai," ucap Adrian penuh kagum , "kau harus bekerja keras untuk hal ini" ucap Ferdinand dan meninggal kan Adrian.

-------_-------

Ariani, Nina dan Tasya berada didepan lift menunggu pintu lift terbuka untuk turun menuju ke Kafetaria untuk makan siang, namun tak terduga Pintu lift terbuka dan didalam ada Adrian dan Ferdinand sontak ke-3 nya kaget , Nina dan Tasya menoleh ke arah Ariani "duluan saja pak , kami akan naik lift berikut nya." ucap Ariani ,namun tak terduga Adrian menarik tangan Ariani dan masuk ke dalam lift, secara spontan Ariani memegang tangan Nina dan ketiga nya kini berada di dalam lift bersama Adrian dan Ferdinand. "masuk saja, kalian pikir aku makan orang tidak berani masuk" Ucap Adrian ketus. "Kalian mau makan siang?" tanya Ferdinand melihat ke arah Nina dan Tasya. mereka berdua hanya menjawab dengan anggukan. Pintu lift pun terbuka Ariani ingin keluar namun tangannya masih di pegang oleh Adrian, Nina dan Tasya serta Ferdinand sudah keluar terlebih dahulu, "pak tolong lepas, teman teman saya sudah menunggu" ucap Ariani,, Adrian hanya diam , Ferdinand paham, dan hanya tersenyum tipis, sedang kan Nina dan Tasya bengong melihat kejadian ini. Adrian tak membiarkan Ariani keluar hingga pintu lift tertutup kembali. "kalian, mau diam saja disini atau mau makan siang" ucap Ferdinand menyadarkan mereka, Nina dan Tasya pun meangguk "baiklah , ayoo biar aku yang traktir" ucap Ferdinand , seketika Nina dan Tasya pun seolah lupa pada Ariani dan kejadian tadi sangking senang nya.

----_---

Sedangkan di dalam lift menuju parkiran VIP Ariani dan Adrian kembali bertengkar, "lepaskan aku pak Adrian" ucap Ariani, "tidak" sahut Adrian, "Adrian lepas kan aku" ucap Ariani lagi seraya mencoba menarik tangannya, namun Adrian seolah tak mendengar nya "Adrian ,, " pekiknya namun saat itu bersamaan pintu lift terbuka. Adrian menarik Ariani keluar dari lift, namun Ariani menghentikan langkahnya, "aku hanya mau makan siang dengan mu" ucap Adrian akhirnya. "lepas kan tangan ku" ucap Ariani tegas dan Adrian pun melepaskan nya. saat itu juga tanpa berkata apa pun Ariani berbalik dan meninggalkan Adrian. "sampai kapan kau akan bersikap seperti ini Ariani, tapi aku tak akan menyerah" ucap Adrian melihat Ariani memasukkan lift, dia tidak mengejar Ariani , itu akan memperkeruh keadaan pikir nya.

Ariani kembali ke ruangannya dengan rasa kesal dan amarah yang memuncak, ternyata dia hanya mengambil tas dan kunci mobil nya kemudian keluar dan pergi tanpa mengatakan apapun ke Karina.


next chapter
Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C94
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous