Télécharger l’application
82.35% Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 126: Pertanyaan yang tiba-tiba

Chapitre 126: Pertanyaan yang tiba-tiba

Satu bulan sudah Ariani bekerja di hotel Victoria Global sebagai pengacara namun lebih tepat nya sebagai C.E.O hotel itu, karena Adrian benar benar membuat nya sibuk dengan semua pekerjaan nya. Mulai dari meeting penting, pertemuan dengan investor, tanda tangan, keputusan dan lain nya. Dia dan Adrian hanya berkomunikasi lewat telepon dan selalu Adrian yang menelpon, kalau pun Ariani yang menelpon paling hanya bertanya untuk pekerjaan. berbeda dengan Adrian yang selalu menggoda Ariani disetiap telponnya. Seperti hari ini, "Nona, ini berkas mengenai lahan untuk projects taman Victoria Global" ucap Sasha yang sedang berada diruangan Ariani. "ohh, iyaa, coba saya lihat" ucap Ariani seraya mengambil dokumen itu. Saat sedang memeriksa dokumen itu bersama Sasha , handphone Ariani berdering

"Monster Es, calling...." dan tak sengaja Sasha membaca nama sang penelpon tersebut.

"selamat siang Tuan Adrian" ucap Ariani langsung ketika menjawab telpon nya. Mendengar ucapan Ariani Sasha mengernyitkan dahi nya 'tuan Adrian, tapi kenapa namanya,,,,' itulah pikir Sasha.

"Sedang apa ibu C.E.O" tanya Adrian

"mengerjakan pekerjaan yang seharusnya anda kerjakan" sahut Ariani menahan emosinya, sebenarnya itu hal biasa namun karena ada Sasha dia harus bersikap biasa. "hahahaha," Adrian malah tertawa mendengar ucapan Ariani "kau harus belajar dan terbiasa, karena ketika menjadi istriku kau akan lebih sibuk" lanjut Adrian, Dia memang selalu menggoda Ariani disetiap teleponnya, tapi kali ini sanggup membuat Ariani kaget kenapa Adrian tiba tiba berkata begitu, sejujurnya hati Ariani tersenyum mendengar itu. Namun lagi lagi Logika menolak nya. Ariani hendak berteriak namun dia menyadari ada Sasha. "Hmm, sasha, bisa tinggal kan saya dulu" ucap Ariani pelan, Sasha sedikit bingung namun dia harus mengikuti perintah atasannya itu dan menuju keruangan nya. Memastikan Sasha sudah berada diruangan nya , Ariani pun memulai kembali obrolan nya. "Kau benar benar yaaa" teriak Ariani akhirnya. dan membuat Adrian semakin tertwa di sebrang telepon nya. "hahahahaah, akhirnya kau bisa teriak juga, setelah mengusir asisten mu" sahut Adrian. "Sudah lah, aku menelpon mu, untuk mengatakan, aku merindukan mu ," lanjut Adrian, dan membuat Ariani diam tak bisa berkata apapun , sejujurnya dia juga sudah merasakan hal yang sama, namun dia tidak tak bisa untuk mengungkapkan nya. "hmmm, iyaa, aapa ada lagi" sahut nya yang mulai melembut "tidak , itu saja" sahut Adrian santai, "kau tidak menanyakan pekerja an ku?" sahut Ariani, "untuk apa, tohh aku yakin semua beres dan baik baik saja" sahut Adrian santai, "kau benar benar tidak khawatir aku bakal membuat hotel mu bangkrut" tanya Ariani lagi. Dia benar benar tak habis pikir kenapa Adrian bisa menyerah kan hotel sepenuh nya ke dirinya. "kalau kau membuat nya bangkrut, ya aku tinggal memilihkan nya kembali" ucap Adrian dengan nada menurut Ariani sangat santai. Ariani pun kehabisan kata kata dia menarik nafas panjang mendengar ucapan Adrian "yaa terserah kamu lah" sahut Ariani. "aku merindukan mu Ariani, jaga kesehatan mu yaa, byee" ucap Adrian dan tanpa menunggu respon Ariani dia tidak mematikan telepon nya. yaa seperti itu lah

~~~~~~~~~~~~

"Assalamualaikum, Ariani pulang maaa"

ucap Ariani seraya masuk kedalam rumah nya.

"waalaikum Salaam sayang" sahut mama nya. "kamu udah shalat ashar?" tanya mama nya. "udah maa,," jawab Ariani, jam memang menunjukkan pukul 6 sore ketika Ariani sampai dirumahnya. Dan itu hal biasa.

Dan akan langsung masuk kamarnya membersihkan badannya nya dan langsung shalat Maghrib. Setelah shalat Maghrib Ariani akan keluar untuk makan malam bersama keluarga nya. Dan pasti akan ada obrolan disela sela nya.

"nak, sebentar lagi kamu 27 tahun, apa kamu tidak berpikir untuk menikah?" tanya papa Ariani membuka obrolan dan membuat Ariani kaget, dia pun tersedak makanan nya karena mendengar ucapan papa nya. "kok papa tiba2 ngomongin masalah nikah?" ucap Ariani setelah minum , "teman2 papa rata2 anak nya yang seumuran kamu sudah menikah dan memiliki cucu Ri, tapi kamu?" jawab papa nya. "Riani, papa sudah tau dari mama, selama ini banyak pria yang mendekati mu tapi kamu sama sekali mengacuhkan mereka" ucap papa nya lagi. "kakak tuh, seleranya tinggi banget paa, secara sekarang dia Pengacara nomor 1 di kota ditambah sekarang seperti menjadi C.E.O hotel terbesar jadi banyak juga cowok yang minder" sahut Iam adik Ariani. "kamu sok tahu" celetuk Ariani. "Rii, adik kamu tau semua, dan dia yang kasih tau semua ke mama, tentang cowok cowok yang kamu tolakin yaa dari iam" sahut mama nya cepat, "iam, aja udah ngenalin cewek nya yang ke kami, nahh kamu kapann rii?" sahut papa nya di lagi, "cewek nya iam, kok kamu nggak kenalin ke aku cewek kamu am?" tanya Ariani "Riani, jangan mengalihkan pembicaraan" sahut mama nya. "maaa, Ariani masih menimbang dan mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan maa, paa ,," ucap Ariani. "itu artinya sebenarnya sudah ada tapi kamu masih ragu" sahut papa nya. "iyaa" ucap Ariani jujur. "semoga kami segera mendapatkan kabar baik yaa nakk" ucap papa nya yang merasa sedikit lega.


next chapter
Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C126
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous