Télécharger l’application
99.34% Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 152: Menyusul nya

Chapitre 152: Menyusul nya

Sudah 3 hari sejak pertengkaran Ariani dan Adrian, Ariani sengaja mematikan handphone nya, dan menghindari Adrian di kantor. Adrian yang akhir akhir ini pun terlihat sibuk dan stress tak begitu menyadari perubahan Ariani, dia memang menelpon Ariani tapi tak aktif ya sudah dia mengabaikan nya dan mencari Ariani di ruangannya, tidak ada ya sudah, dia berpikir Ariani memang sangat sibuk, dan itu semua bukan karena Adrian mengabaikan Ariani, tapi karena ada hal penting yang sedang dia selesai kan.

Hingga akhirnya hari ini Adrian baru menyadari ketika Ariani, keluar makan sendiri tak memperdulikan nya.

Saat akan menyusul Ariani, handphone nya berdering dan itu telpon penting dari luar negeri.

Dengan menggunakan bahasa Inggris Adrian berbicara serius, sesaat setelah dia menyelesaikan obrolan nya dengan orang asing tersebut, Adrian menelpon Ferdinand sahabat nya.

"haloo fer" ucap nya

"..."

"aku sudah menemukan bukti nya"

"..."

"dalam waktu setengah jam akan sampai pada mu, dan selesaikan ini cepat" ucap Adrian

"...."

"okee makasih bro, bye" ucap nya dan menutup Handphone nya.

"Akhirnya setelah cukup menyita waktu , masalah ini selesai." gumam nya sendiri.

--------------------__-----------------

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Adrian yang sibuk, akhirnya sadar bahwa Ariani tak kembali ke Hotel setelah jam makan siang.

Dia mengambil handphone nya dan menghubungi Sasha.

"haloo Sasha, maaf mengganggu mu" ucap Adrian setelah Sasha menerima telpon nya.

"tidak masalah pak,, apa and butuh bantuan menelpon saya Pak" jawab Sasha Formal.

"tidak , saya hanya ingin menanyakan Ariani?" sahut Adrian.

"ada apa dengan Nona Ariani Pak " sahut Sasha dari sebrang telpon.

"dia tak kembali setelah makan siang, apa ada meeting penting?" tanya Adrian.

"maaf Pak, Nona Ariani tadi siang kan berangkat ke Bali" sahut Sasha bingung.

"apaaaaa" pekik Adrian "ke Bali dalam rangka apa?" tanya Adrian kaget bercampur emosi.

"nona Ariani berangkat untuk meninjau proyek pembangunan Resort pak" jawab Sasha.

"Pembangunan Resort bersama Davin?" sahut Adrian, "iyaa pak, tapii" ucap Sasha dan Adrian pun langsung menutup telponnya.

Adrian kembali menghubungi seseorang dan itu Ariani. Namun sayang nya tak di jawab oleh Ariani.

Adrian pun bergegas keluar dari hotel seraya menelpon sekretaris pribadi nya di Surabaya dan menyuruh nya menyiapkan segala keperluan nya untuk ke Bali. Malam ini juga Adrian langsung terbang kembali ke Surabaya.

--------------_-----------

Keesokan Pagi nya dari Surabaya Adrian langsung terbang ke Bali tanpa memberitahu Ariani.

Kini dia sudah berada di Bandara Ngurah Rai, dia pun masuk kedalam mobil mewah yang menjemput nya.

"aku menyusul mu sayang, dan akan memberi kan surprise untuk mu" ucap Adrian tak sabar untuk bertemu Ariani.

Di tempat lain Ariani sedang menikmati makan siangnya bersama Davin, di kafe hotel tempat mereka menginap sambil membicarakan pekerjaan mereka. Disela sela obrolan setelah selesai membicarakan pekerjaan Ariani terdiam terlihat murung melihat ke arah Pantai. Davin dengan cepat menyadari perubahan ekspresi Ariani.

"apa kamu masih bertengkar dengan Pak Adrian?" tanya Davin.

"ehhh, yaa begitu lah" ucap Ariani menjawab seadanya.

"apa dia tahu kamu berada disini?" tanya Davin lagi.

"tidaaak" sahut Ariani nada nya sedih dan ada rasa kecewa.

"apa dia tak menelpon mu?" tanya Davin

"dia menghubungi ku" jawab Ariani singkat. Adrian memang menghubungi nya tapi saat itu dia sedang sibuk sehingga tak melihat Panggilan Adrian ada penyesalan saat tak menjawabnya, namun dia tak bisa menelan balik Adrian, ya begitu lah Ariani gengsi nya begitu besar.

" kenapa kamu tidak menghubungi nya kembali?" tanya Davin.

"..." Ariani diam tak tau harus bilang apa.

"yaa, aku tahu , kamu benar benar wanita yang keras kepala dan memiliki gengsi yang tinggi" ucap Davin melihat Ariani diam.

Menangapi ucapan Davin Ariani beraksi cukup keras. dia pun memukul lengan Davin. "kamu mengatai ku yaa" ucap nya setelah memukul lengan Davin.

"ternyata kamu galak juga yaa" tambah Davin semakin menggoda Ariani , "kamu mau lagi ini" sahut Ariani seolah olah akan memukul Davin "nggak, nggak , ampunn" ucap Davin berakting, akhirnya Ariani kembali tertawa, "gitu donk ketawa" ucap Davin dan keduanya pun kembali tertawa.

Tak sadar ternyata ada seseorang yang berdiri di belakang mereka dan menyaksikan keakraban keduanya.

"ehemmm" deheman keras itu membuat keduanya berhenti tertawa dan melihat ke arah suara.


next chapter
Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C152
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous