"Ikut gue!"
Arsena mengerang pelan, tatkala tangannya ditarik secara paksa oleh Celine.
"Lepasin gue! Akh!" Kekasih Arkala itu meringis dengan mata terpejam. Celine baru saja mendorong tubuhnya hingga punggung membentur dinding. Sakit sekali rasanya, namun Arsena berusaha untuk menatap wajah Celine dengan berani.
"Mau ngapain lo?" tanyanya, meski dengan tubuh berada dalam kungkungan Celine.
Bola mata Arsena mengedar. Selain Celine, dia juga melihat Saskia serta kedua anak buah Celine yang berdiri tak jauh darinya. Kini Arsena mengerti, bahwa wanita-wanita mengerikan itu ingin bermain-main dengannya.
"Sena, gue mau ingetin sama lo. Jangan mentang-mentang lo pacaran sama Arkala, jadi lo merasa sok berkuasa dan bisa bertingkah seenaknya. Lo itu bukan siapa-siapa. Arkala kayaknya di bawah pengaruh guna-guna, ya? Sampai-sampai bisa milih lo jadi ceweknya."