Chapitre 92: Amarah Laras

"Ada apa ini ?"

Rafan tiba-tiba datang kearah kerumunan itu, ditemani Laras yang menggandeng tangannya.

"Laras..."

Baik Ridwan dan Laras kini saling menatap, ayahnya itu nampak kaget melihat keberadaan Laras dan Rafan disana.

"Pokoknya saya tidak mau tahu, kalau tidak ada yang berhasil menemukan ponsel itu, kalian semua harus menggantinya!"

Nareswara menunjuk satu persatu pegawai itu, termasuk Ridwan, dengan kemarahan dalam dirinya.

Bapak....

Laras tak bisa berbuat apapun, apalagi saat ayahnya itu dibuat seolah-olah bagaikan maling yang di hakimi masa.

***

"Kalau tidak bersedia untuk mengganti, maka akan saya laporkan ke polisi!"

Nareswara terus menyudutkan dengan ancamannya ke para pegawainya yang bekerja di lapangan itu.

Laras masih terdiam ditempatnya dengan pandangan begitu sendu menatap ayahnya yang hanya bisa diam dan pasrah saja dengan semua kemarahan Nareswara.