...
"Skaa , makan sini , bangun cepetan 20 menit lagi harus anterin cleve ke sekolah , cepetan skaa" teriakan mana yang bisa didengar 1 rumah.
Aku pun langsung turun ke bawah lebih tepatnya meja makan. Disana cleve lagi makan roti cokelat kesukaan dia dan akupun makan sandwhich pesanan aku semalam ke mama.
Setelah sarapan aku pun langsung ke atas untuk mandi dan siap siap mengantarkan cleve ke sekolah.
Ya begitulah lagi ini. Setiap hari mama selalu manggil kita untuk segera bangun dan bergegas untuk mengantarkan kan cleve.
*Setelah lulus kerjaan ku hanya mengantar cleve ke sekolah dan terkadang aku ke toko buku untuk membaca beberapa buku*
Kalo papa? Bisa dibilang papa selalu sibuk sama urusan kantornya dan jarang untuk kita bersama, baik libur atau tidak.
Papa selalu mengajak kita untuk ke kantornya , papa orangnya cukup disiplin dan taat aturan.
Selesai mandi aku pun langsung ke bawah untuk mengantarkan cleve pergi ke sekolah.
Pada saat perjalanan cleve berkata kalo misalnya dia dipanggil sama kepala sekolah.
SESAMPAINYA DI SEKOLAH
Sampai di sekolah aku langsung mengarah ke ruangan kepala sekolah , disana papa udah duduk di ruang kepala sekolah.
Apa yang aku bayangin semoga enggak terjadi , benakku
"Papa bangga sama cleve , cleve bisa menjadi idola sekolah karena kepintarannya dalam semua pelajaran dan sebagai hadiahnya papa kasih cleve semua fasilitas di sekolah. Terserah cleve mau ngapain tapi inget harus tetap sopan" kata papa yang membuat aku sama cleve bertatapan.
Cleve pun sontak bertanya , jangan bilang papa beli sekolah ini. Dan iya apa yang pikirkan terjadi. Papa membeli sekolahnya
Akupun melihat ke arah cleve , disana cleve hanya berkata thank you kepada papa tapi mukanya tidak menunjukkan bahwa ia senang atas keputusan papa.
Selesai kejadian itu papa mengajak aku untuk ke kantornya , kita pun sampai. Papa memberi ku beberapa laporan yang isinya kampus kampus ternama di Canada.
Dan setelah aku membaca laporan itu aku langsung menolak itu semua dan berkata , pa tujuan aku ke Canada , jauh jauh papa pikir buat apa?! Aku pengen kek anak yang lain bisa menikmati hidup dengan kemauan mereka sendiri!
Jangan ditanya bertapa kaget nya papa ketika melihatku marah atas laporan itu.
"Kenapa pa? Kaget? Papa enggak pernah tau kan isi hati aku yang sebenarnya? Dari kecil papa hanya menyuruhku belajar , belajar , dan belajar! , Papa pernah tanya atau ajak aku main?
Yang aku butuhin sederhana pa, bukan kekayaan ataupun harta , tapi kasih sayang seorang papa , papa selalu bilang kalo misalnya papa kerja juga buat kita.
Tapi apakah kerja harus selamanya? Gimana kalo misalnya papa terlalu banyak bekerja dan akhirnya papa Uda enggak ada tapi kita belum menerima kasih sayang papa?
Kerja boleh pa , bukan gak boleh. Tapi aku maupun cleve butuh quality time bersama , makan tanpa melihat handphone , otaknya hanya fokus ke makanan ataupun keluarga.
Cari uang boleh pa tapi kalo waktunya sama keluarga ya waktunya keluarga, kalo kerja ya waktunya kerja"
Papa kaget dan papa hanya terdiam . Aku pun langsung keluar dari kantor itu.
Aku mampir ke Starbucks buat ngopi dan tenangkan pikiran dan aku juga sekalian nyari nyari beberapa kampus yang aku pengen.
Jam tepat menunjukkan jam 7 , akupun langsung pulang kerumah. aku melihat ke parkiran ,papa belum pulang.
Aku hanya menghela nafas panjang dan masuk ke rumah. Kebetulan mama di ruang tamu jadi aku pun membahas tentang kampusku.
Mama hanya menjawab terserah kamu saja dan yang penting kamu bisa menjaga dirimu.
Enggak lama setelah itu papa pulang. Akupun langsung ke atas untuk membersihkan diri. Aku sempet liat raut muka papa yang keliatan agak kesel.