Chapitre 215: Sang Fotografer

'Sebenarnya aku tidak peduli dengan ancaman oma, tapi tidak mungkin juga aku ceritakan sekarang dengan Papa. Pasti dia tidak akan percaya sama aku. Lebih baik, aku cari kesempatan untuk menunjukkan perilaku Oma sebenarnya padaku itu bagaimana!' Gumam Nayla.

"Tidak, Pa! Aku hanya rindu dengan Mama Grizelle yang sudah rawat aku juga Mama Ayu."

"Oh begitu, apa karena ada hal lain lagi? Pacar begitu misalnya."

"Hehe, Papa. Aku kan jadi malu, tapi aku serius loh ini, Pa. Bisa tidak!" Raut wajah Nayla tampak memelas.

"Baiklah, papa bisa antar kamu. Tapi tidak sekarang! Karena papa besok harus kembali kerja lagi."

"Kalau begitu aku ikut papa kerja boleh tidak?"

"Maaf ya sayang. Papa tidak bisa bawa kamu. Nanti kamu malah tersesat saat papa sibuk kerja."

"Kok bisa begitu, Pa?"

"Pokoknya susah di jelaskan deh. Kamu yang sabar ya! Paling tidak kamu harus menunggu selama seminggu."

"Duh. Lama banget, memangnya tidak bisa lebih cepat dari itu ya?"