Harini yang tidak sabar ingin bertemu dengan orang yang kini berada di dalam ruang perawatan yang masih tertutup rapat, ia tidak melewatkan apapun saat bertemu dengan mereka.
"Ya ayah, aku sudah siap untuk bertemu dengannya dan aku siap untukmu Terima kasih untuk menyelamatkan aku," sahut Harini ia tahu jika kata terima kasih tidak cukup untuk ia ucapkan pada orang yang sudah mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan dirinya, perasaan yang tidak bisa dia bayangkan saat bertemu. pintu ruangan terbuka nampak seorang pria baru baya tengah berbaring walaupun lukanya tidak separah sebelumnya namun kondisinya masih lemah membuatnya tetap berbaring tanpa melakukan aktivitas apapun, seorang laki-laki muda memilih menghindar di mana Harini yang akan bertemu dengan orang yang sejak lama ia rindukan yang selalu ia yakini masih hidup. Elang mendorong kursi roda di mana Harini yang lebih dulu masuk ke dalam melihat wajah pria yang sejak lama ia rindukan.