Télécharger l’application
10.6% AARAM & SANDRA / Chapter 35: 35. Jodoh Siapa Yang Tahu

Chapitre 35: 35. Jodoh Siapa Yang Tahu

Bicara soal jodoh kadang memang agak sensitif untuk sebagian orang. Pasalnya kisah percintaan yang dialami setiap orang berbeda-beda. Ada yang memiliki cerita perjalanan cinta yang mulus ada pula yang kurang beruntung dan tidak sesuai dengan rencana. Apalagi ditambah dengan pengalaman tak menyenangkan soal pertanyaan 'kapan nikah?'.Banyak orang berharap untuk segera dipertemukan dengan jodohnya. Akan tetapi, kadang kala hingga usia matang tak kunjung mendapatkan jodoh. Ya, banyak pepatah yang mengatakan bahwa jodoh ada di tangan Tuhan. Namun demikian, bukan berarti kamu hanya bisa berdiam diri menunggu jodoh datang. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan, misalnya dengan ikhtiar, lebih membuka diri dan tentunya diimbangi dengan doa. Jatuh cintalah kepada Allah terlebih dahulu, maka pada saatnya nanti Allah pasti akan memberimu seseorang yang tepat dan pantas untukmu. Perjalanan mencari cinta karena Allah terasa lebih tenang tentu berpahala karena senantiasa diawasi agar tidak jatuh di jalan yang salah. 

Aaram tertidur setelah Sandra memintanya untuk segera beristirahat. Rico dan Selly masih berada di rumah sakit menemani Sandra sambil menunggu kedatangan Dira dan Kendra. 

"San,boleh aku bertanya?" Tanya Rico pada Sandra dan dijawab dengan anggukan olehnya. 

"Apa?" Jawab singkat dari Sandra

"Bagaimana hatimu? Apakah kamu sudah bisa menerima Aaram?" Pertanyaan Rico membuat Sandra terdiam

"Entahlah" lirih Sandra 

Rico pun tersenyum "tidak apa,mungkin dengan seiringnya waktu cinta kalian akan tumbuh dengan sendirinya,aku doakan kalian selalu bahagia dalam menjalani bahtera rumah tangga yang saat ini kalian sedang jalani." 

"Aamiin,semoga saja aku bisa membuka hatiku kembali. Aku sedang berusaha untuk menerima Aaram dengan seutuhnya." Jawab Sandra sambil menatap ke arah Aaram yang baru saja terlelap. 

"Aku senang mendengarnya,San." Kini Selly yang bersuara untuk menyemangati sahabatnya itu. 

Sandra pun tersenyum "thank you Squidward" ujar Sandra sambil mengacak rambut Selly dengan tangannya.

"Iiihhh,usil banget sih tangan emaknya Spongebob." Jawab Selly dan mereka pun tertawa bersama. 

"Jujurly,aku sempat gak nyangka gitu kalau kalian bisa bersama dalam ikatan pernikahan. Karena setahu kita kan kamu itu sangat sulit menerima seorang pria dalam kehidupanmu,San." Perkataan Selly membuat Sandra dan Rico menyetujui ucapannya kali ini. 

"Benar,bahkan aku sendiri saja tidak menyangka kalau suamiku adalah pria dari masa lalu sahabatku." Ucap Sandra

"Kalau sudah berjodoh siapa yang tahu!" Rico mengangkat kedua bahunya

"Kamu benar,Rico. Semua sudah diatur oleh Allah S.W.T,kita hanya pemeran dalam panggung sandiwaranya." Sandra kembali berucap lirih

Allah sudah menetapkan jodoh untuk seluruh umat-Nya, hal tersebut tergambar dalam surat Az Dzariyat ayat 49 yang artinya: "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah."

Dengan begitu, bersabarlah dalam penantian jodoh, tetap berusaha dan selalu memohon yang terbaik dari Allah SWT setiap kali melakukan ibadah.Selain itu, jika kamu ingin mendapatkan jodoh yang baik dari Allah, kamu juga harus menjadi pribadi yang lebih baik dan rajin beribadah kepada-Nya.

****

Suasana ruang rawat inap Aaram terasa seperti kamar milik sendiri,suara tawa dan teriakan dari Selly terdengar jika pintu kamar terbuka. Untung saja ruangan itu sedikit kedap suara,jadi tidak terlalu mengganggu pasien yang juga dirawat di lorong itu. Kendra dan Dira datang sekitar pukul dua siang,karena hari ini Kendra sedang ada pertemuan dengan kliennya,di hotel RC Jakarta. Saat ini Selly dan Rico sedang berdebat lagi,kali ini biang dari perdebatan ini adalah Kendra. 

"Kalian ini benar-benar tidak bisa akur ya… Lama-lama kalian akan aku nikahkan juga,nih." Seru Kendra setelah mendengar perdebatan Selly dan Rico

"Iiihh,amit-amit bayi cabang… ogah aku sama kakek kura-kura kaya dia." Jawab Selly kesal 

"Amit-amit jabang bayi weehhh… bukan amit-amit bayi cabang,hahaha." Jawab Dira 

"Eh,siapa juga yang mau sama lo onde-onde lumut." Sungut Rico lagi

"Hadooh,ande-ande lumut kali… bukan onde-onde lumut." Sambar Sandra 

"Gak,kalo ande-ande lumut kecakepan. Mendingan onde-onde lumut yang bulet-bulet gitu kan sama kaya orangnya gitu." Rico menjelaskan bentuk bulat dengan menyatukan jari telunjuknya dan ibu jarinya hingga membentuk seperti huruf O. 

"Hahaha,wah parah lo,Ric. Selly itu bukan bulat,tapi bantet kurang baking soda pas ngadoni nya,hahaha."  Balas Kendra dengan gelak tawa yang cukup keras. 

"Iih,Dira suami kamu tuh,kenapa diperjelas sih?" Ucap kesal Selly

Bukannya mendapatkan dukungan pembelaan dari Dira malah Dira semakin tergelak dengan tawanya karena sikap Selly. 

"Makanya Sell,tumbuh tuh keatas bukan kesamping." Kini Aaram yang ikutan membully Selly 

Semua semakin tertawa mendengar ucapan Aaram,untungnya Selly tidak pernah marah terhadap sahabatnya itu. Bagi dirinya dapat menghibur para sahabatnya saja dirinya sangat bahagia,walaupun dirinya sering menjadi bahan bully dengan mereka. 

"Kesel aku sama kalian,aku mau marahan aja sama kalian. Belikan aku bakso dong." Ucap Selly dan lagi-lagi mereka tertawa dengan perkataan Selly.

"Dih,malah pada ketawa. Aku tuh serius,kakek kura-kura tolong belikan aku bakso." Rengek Selly

"Ogaaahhh… Ma to de less… Maless."  Jawab Rico dan berlalu ke kamar mandi,untuk mencuci wajahnya. 

Dira menepuk bahu Selly "tenang sudah dipesankan sama mas Ken" ujar Dira sambil menepuk bahu Selly dengan pelan.

Selly pun tersenyum "uh,makasih mas Kendra.. makasih Dira sayang" jawab Selly sambil memeluk Dira.

Tidak lama Rico pun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar,Rico mengambil beberapa lembar tisu sambil berbicara pada Selly "Jadi beli bakso gak?" Tanya Rico pada Selly

"Gak jadi,kakek kura-kura lambat gerakannya,gak kayak mas Kendra selalu gerak cepat… wuss… wuss… cepat seperti pembalap Rossi." Jawab Selly dengan membanggakan suami sahabatnya itu sambil memperagakan gerakan pembalap Valentino Rossi. 

Rico melempar tisu bekas ke arah Selly "onde-onde lumut" ucap Rico sambil terkekeh

"Kakek kura-kura… lambat." Jawab Selly

"Jiaah,masih berlanjut nih? Ayo,dah lanjutin sampe Avatar bekerja sama dengan Hokage ketujuh untuk melerai perdebatan kalian berdua." Ujar Sandra dengan tawa yang masih belum bisa ditahan oleh nya. Aaram begitu bahagia dapat melihat Sandra tertawa lepas seperti itu. Karena saat ini Sandra berada di samping ranjang Aaram,akhirnya dengan rasa gemas Aaram mencubit pipi istrinya itu.

"Aww,Aaram… sakit tahu." Rintih Sandra sambil memegang pipinya yang dicubit oleh Aaram. 

Aaram pun tertawa "uuh,sayang maaf ya,habisnya kamu bikin gemas sih"  ucapnya sambil mengacak rambut Sandra. 

Sandra menatap Aaram dengan kesal "untung saja itu tangan lagi sakit dan yang satu kena infusan,kalau gak udah aku heeeekkkkk kamu,Ar." Jawab Sandra lagi 

"Wah,ada yang berantem"  ujar Kendra

"Wah,seru nih kayaknya." Lanjut Rico

"Lanjutin dong,kali aja ada drama peluk-pelukannya" jawab Dira 

"Kok,kalian berantem gak main lempar-lemparan panci atau apa gitu,biar seru,hehe." Lanjut Selly yang membuat semua orang yang ada di sana hanya bisa menertawakan kedua pasutri dan Selly. 


next chapter
Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C35
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous