Gilang berdiri gemetaran. Jarinya masih menyentuh satu tanda di lengannya. Ujung mata bocah itu sudah dihiasi tetesan cairan bening. Orang-orang dewasa yang ada di sekitarnya memberikan pandangan penuh tanya bercampur keterkejutan.
"K-kata bu Dor, k-kalau bu D-dor melambaikan tangan sekali, itu artinya aku harus ngaktifin jurus cakar b-beracun," ucap bocah cilik itu terbata.
Tiba-tiba saja, Candra menarik kerah baju Gilang. Tubuh Gilang sampai terangkat karena tarikan itu. Air matanya langsung tumpah. Wajah Candra memerah dan menunjukkan murka yang luar biasa.
"Kamu tahu akibat dari kelakuanmu, hah!?" bentak Candra di depan muka Gilang. "Dasar bocah ingusan!"
Mata Gilang langsung membelalak ketakutan. Rava pun segera mengambil-alih anak itu, sementara Marcel mendorong Candra menjauh.
"Dia masih kecil, Pak!" seru Rava lantang. "Dia belum tahu apa-apa!"
Candra meremas kepalanya. Napasnya mulai tak terkendali. Kakinya mondar-mandir tak tentu arah.