Télécharger l’application
66.66% MAHAR 1 MILYAR / Chapter 2: # Pria yang baik

Chapitre 2: # Pria yang baik

PART 2.

Setelah sampai di mansion.

Elissa rebahkan tubuhnya di ranjang yang empuk.

dia tak menyangka dirinya akan segera menikah dengan Kaka kelas yang dulu sempat menolaknya.

tapi hari ini dia benar benar mengejar Elissa.

"El ? besok saya ada rapat pukul 07 :10. tolong jangan keluar rumah ya, trs jika ada keperluan, ketuk pintu yang warna karamel itu. nanti saya sanggupi kemauanmu."

"Baik pak, laksanakan."

titahnya berguling guling bahagia.

Namun Daniel menggeleng kepalanya karna tingkah Elissa membuatnya gemas.

"Bapak mau kemana ?"

"Saya masih ada urusan El."

"Oh yaudah semangat sayang.",

Daniel mendengar perkataan itu seketika membuatnya menahan hasrat ingin mencumbuinya, namun di benakkannya dia harus menahan apalagi Elissa sedang menyusui pasti ini semua ada tahap harus bertindak secara pelan pelan.

"Iya. kamu mandi gih yang rapih."

bahu tegaknya berjalan elegan semburat bibirnya tersenyum membuatnya salah tingkah.

.

.

"Apasih di Daniel itu. kenapa dia ga romantis banget, mau jadi suami dingin banget kek es batu." Elissa beranjak dari ranjang dan bergegas ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya.

.

.

.

Pukul 11:25 siang.

Daniel Andriansyah sedang mengutarakan bisnis dengan klien.

sementara itu Rendi asistennya mencatat hal apa saja yang harus di catat, Tak ada yang buru buru dalam bekerja, Renata juga sama, dia menyimak pendapat Klien tentang bisnis tersebut.

Meja luas ber isi 16 orang itu sedang membicarakan rapat penting lalu berdiri dan bertepuk tangan.

Daniel pun di sambut jabat tangan dan pegawai membungkuk di hadapannya.

Rapat selesai sekitar 20 menitan.

pukul 12:00 siang hari.

.

.

.

Namun Elissa Nalaura Timur sedang bermain ponsel dan memegangi perutnya yang keroncongan.

"Pak Daniel masih lama apa ya. perut udah laper banget !"

Wanita itu beranjak dengan style Daleman ketat serta celana pendek yang di atas pahanya menampakkan kulit putihnya yang terlihat.

Tok tok tok !

Ceklek !

"Ada nyonya Elissa, kenapa mbak ?"

tanya wanita dengan rambut di segel konde membuka pintu.

"Pak Daniel ada?"

"Pak Daniel sedang ..."

"Saya ada, biarkan dia masuk ...Haiss suruh dia jangan ke sini !"

ucapnya terjeda melihat Elissa dengan pakaian sangat tidak senonoh.

"Maaf nyonya, Pak Daniel bilang anda jangan masuk yaa."

"Aduh saya laper ...bilangin Pak Daniel buruan bawain makan gitu yaa mbak."

Elissa berlari sebentar dan melompat ke ranjang memegangi perutnya.

Staff wanita rambut di segel mengangguk.

"Maaf pak, Bu Elissa bilang dia lapar."

"Ahh iyaa astaga ! hmm, Rendi bantu saya melihatnya ...saya ada urusan sama Elissa."

kakinya mendorong kursi seraya menyerahkan berkas dan melintas cepat lalu membuka pintu.

Di kamar Daniel.

"Jam 11 lebih sedikit tadi kenapa ga hubungin saya."

"Bapak tau sendiri lagi apa, aku ga enak pak, saya menghargai kesibukanmu."

Daniel yang menatap ponsel lalu tersenyum dengan hangat.

Jarak usia Daniel dan Elissa berpaut hanya 3 tahun dan Elissa pun sedang membiasakan diri dengan calon suaminya.

"Kamu ternyata memang idamanku, Rendi sudah memesan makanan untuk kita

tunggu saja."

Elissa mengangguk.

Beberapa menit kemudian mereka sedang menyantap makan siang ber 2 di ranjang.

"Aku laper banget astaga ! ini kenapa enak banget ... ada ayam Krispy udang tumis

sama jus melon !"

tak sengaja ia girang dan bertepuk tangan.

"Iyaa sayang, semua buat kamu."

Daniel meraih kepala Elissa dan mengecup keningnya lama.

"Kamu kenapa beli sayur sup ayam dan jus jeruk aja?"

"Aku diet El."

Membuat Elisa menatap Daniel.

"Kenapa diet ? makan gak !"

mendengar Elissa menggertak pria itu

Daniel kesusahan bicara.

"Aku terlalu gemuk. BB ku 62 sementara celana pernikahan harus ideal nanti. boleh yaa diet sebentar aja kok," tangannya membentuk permohonan.

"CK yaudah deh lain kali kalo makan langsung makan aja."

"Hmm." singkatnya.

Akhirnya mereka menghabiskan makan sesekali bersenda gurau.

.

.

Siang berganti malam ...

Elissa sedang merisa wajahnya dengan make up baru, terbesit ia terpikirkan bayinya yang di tinggal dari pagi.

"Pak Daniel ??"

Pria yang berada di kamar mandi seketika menyahut.

"Iya Elissa ada apa?"

Ia terburu dan memasang handuknya tepat di panggulnya.

Rambutnya yang basah dan menampilkan kotak kotak di perut membuat Elisa tergiur.

"Ma--maaf aku memanggilmu, aku merindukan arka, bayi ku yang tinggal sama kakakku."

Daniel bergeming.

"Anak dari bapak kandungnya ya?"

"Iyaa dari medi."

"Hasil di luar nikah kan?"

Elissa mengkerutkan alis

"Maksud mu apa ya pak Daniel !"

Sepertinya Pria ini memancing emosional Elissa tentang bayinya.

"Aku Memang membenci Medi saat itu, tapi

Arka tetaplah darah daging ku pak !"

"Panggil aku mas aja. pak terlalu tua untukku ...aku tidak suka kamu memanggilku sebutan pak."

"Yaudah mas." datarnya.

"Kenapa harus arka dibawa juga. aku takut bayi itu mengganggu Bisnisku suatu saat nanti."

"Arka tidak akan Sudi naik jabatanmu mas.bawa in saja bayiku ke sini. Medi juga di rumah sakit."

"Medi Kabur dari rumah sakit Elisa, dia mencari bayi itu."

"Mas Daniel, aku tidak perduli sama Medi ... aku janji menikahimu tapi tolong bawa arka padaku dia masih butuh aku mas, aku masih menyusui jangan biarkan Arka di tangan medi."

"Baiklah, akan ku putuskan."

Tangan kekar itu mengambil ponsel.

"Rendi, tolong cari alamat kakanya Elissa bawa bayinya ke dalam rumah.

serahkan bayi itu padaku, jika ada yang melarangnya maka kasih saja mereka dengan uang."

"Baik pak !"

...

beberapa jam kemudian ...

Pintu terbuka.

"Elissa ya tuhan !!"

Teriak Wanita cukup rapih berbusana berlari dan memeluk Elissa erat,Ya dia kakanya bernama Alya.

"Kak Alya maafin aku, aku harus menikah dengannya untuk lunasin kontrakan dan menjauhkan mu dari arka."

"Aku pikir kau di jual ke Amerika Sama Daniel kutu kupret ini !"

Elissa menoleh dan membuat kekehan, ternyata Kaka dan adiknya sama saja tidak sopannya.

"Kaka jangan begitu. dia calon suamiku."

"Oh ya, tapi Daniel mantanku dulu."

Daniel menggeleng kepalanya.

"Mas, apa benar?"

Daniel membuat cengiran sekilas lalu ia pergi.

"Aku merestuimu dengannya tenang saja, Medi berontak dan memecahkan gelas dan piring ke gudang, dia terpukul menceraikanmu karna dia menjabret uang perusahannya yang mana atasannya itu Pak Daniel sendiri."

"Kok jadi begini ... kenapa dunia sempit banget !!!" sambil mencari bayinya belum terlihat.

"Daniel udah cerita tadi pagi, dia akan mengejarmu lagi. untuk Medi dia di acam penjara selama 12 tahun. Daniel memberikan keringanan yaitu di membebaskan dari hutang pencurian korup, terus karna dia tidak bisa menafkahimu, Medi meninggalkanmu karna kesalahannya sendiri."

"Medi gimana abis itu kak?"

"Dia minta maaf sama arka, setelah mendengar Rendi bahwa kamu akan menikah dengan Daniel, wajah MEDI marah banget."

"Medi bilang kamu jahat ! Medi bilang dia akan membuat hidupmu ga tenang."

"Siapa suruh dia hamili gue duluan, gue bilang nanti aja keluarin di luar. ehh cairannya

malah di masukin Ama dia ke vagina gue."

"Jangan pusing ya dek, Medi di bawa polisi beberapa jam lalu."

"Tenang aja, gue punya orang yang jagain gue kak."

.

.

.

TBC.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C2
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous