"Urg..." Erangan Alice yang lembut, dia ingin duduk tapi rasa sakit menyelusup ke seluruh tubuhnya.
Meringis karena terjangan rasa sakit itu, dia mengerutkan keningnya sambil mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum dia pingsan.
Hal terakhir yang dapat dia ingat adalah suara Allura yang muncul di belakangnya seperti yang sudah sering terjadi di masa lalu. Kebiasaannya muncul tiba-tiba dari belakang tanpa sedikitpun suara.
'Kenapa harus Allura yang muncul...' Alice mendesah dalam hati sambil melihat ke bawah dan sekitarnya.
Saat ini dia sedang duduk di atas tempat tidur sementara tubuhnya dibalut dengan perban. Barang-barangnya diletakkan di samping bersama gaunnya yang sekarang robek akibat lemparan Allura.
'Apakah dia selalu seagresif ini? Hanya satu lemparan dan hampir membunuhku.' Sambil menggelengkan kepalanya, dia mencari tasnya yang berisi botol-botol darah.
Alice bisa merasakan bahwa tubuhnya belum sepenuhnya pulih dan masih ada luka yang tersisa di tubuhnya.