Chapitre 83: Asam Jawa

Selir Mulia Li wajahnya berubah menjadi ungu yang menarik. Bagus. Yan Zheyun tidak sedang dalam suasana hati untuk perdebatan mereka yang kekanak-kanakan. Dia sudah mencoba semaksimal mungkin untuk menghindar dari garis bentrokan tetapi karena mereka terus-menerus melibatkannya, dia tidak keberatan menyebar kesengsaraan dengan sekop.

Apa yang mereka, apa yang semua orang di tempat bodoh ini harapkan? Untuk dia menanggapi hinaan mereka dengan diam tanpa membuat onar? Untuk membiarkan mereka menganggap enteng situasi yang tidak bisa dia kontrol, hanya karena dia tidak cukup beruntung untuk transmigrasi ke tubuh bangsawan yang berkuasa, atau lebih baik lagi, kaisar?

Peluang yang tipis. Jika mereka ingin menyusahkannya, dia senang membalas dengan cara yang sama.