Dalam perjalanan mereka, Irian dan timnya melintasi padang rerumputan yang luas, angin berhembus lembut, membawa keharuman bunga liar. Tiba-tiba, di tengah jalan, Irian melihat sesuatu yang berkilau di antara rerumputan.
"Iya, lihat itu!" Irian berteriak, menunjuk ke arah benda itu. Mereka bertiga mendekat dan menemukan sebuah jimat kuno, terbuat dari batu berkilau dengan simbol-simbol kuno terukir di permukaannya.
"Apa ini?" Kira bertanya, mengamati jimat itu dengan hati-hati.
Irian meraih jimat tersebut dan merasakan energi yang kuat mengalir dari dalamnya. "Rasanya ini lebih dari sekadar artefak biasa. Ada kekuatan besar di sini."
Setelah mempelajari jimat tersebut lebih lanjut, Irian menemukan deskripsi yang samar. "Ini adalah Artefak Kekuatan Terlarang. Konon, hanya dengan tujuh langkah kaki, pemiliknya dapat menghancurkan seluruh isi dimensi, bahkan lebih tinggi."
Garron terbelalak. "Apa maksudmu? Bagaimana itu mungkin?"
Irian mulai menjelaskan dengan penuh semangat. "Setiap langkah memiliki efek yang luar biasa. Langkah pertama dapat membuat bumi bergetar, langkah kedua dapat memicu cuaca ekstrem. Langkah ketiga membuat seluruh bumi menjadi gelap."
Kira menyimak dengan seksama. "Lalu, apa langkah keempat?"
"Langkah keempat menyebabkan bumi retak dan memunculkan lava yang sangat panas. Langkah kelima akan menghancurkan bumi menjadi debu," Irian menjelaskan, suaranya bergetar karena ketegangan.
Garron bertanya, "Dan langkah keenam? Apa yang terjadi?"
"Langkah keenam dapat mematikan entitas yang keberadaannya jauh lebih tinggi, secara mutlak. Dan langkah ketujuh…" Irian menahan napas, "akan menghancurkan seluruh dimensi tak terbatas, bahkan lebih tinggi."
Kira dan Garron terdiam, terkesima oleh kekuatan yang begitu mengerikan. "Tapi, apakah kita benar-benar bisa mengendalikan kekuatan seperti itu?" Kira bertanya ragu.
Irian menatap jimat itu dengan serius. "Ini adalah kekuatan yang sangat berbahaya. Kita harus bijaksana dalam menggunakannya. Jika jatuh ke tangan yang salah, akibatnya bisa mengerikan."
Garron mengangguk. "Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang jimat ini sebelum memutuskan untuk menggunakannya."
Mereka sepakat untuk membawa artefak tersebut dan mencari tempat yang aman untuk menyelidiki lebih lanjut. Namun, dalam hati mereka, rasa penasaran dan kekhawatiran bercampur. Kekuatan yang ada di tangan mereka bisa menjadi alat untuk melindungi, tetapi juga bisa menjadi senjata yang memusnahkan.
Saat mereka melanjutkan perjalanan, Irian merasakan beratnya tanggung jawab yang kini ada di pundaknya. "Kita akan mempelajari jimat ini dan menggunakan kekuatan ini hanya jika benar-benar diperlukan. Kita harus siap menghadapi konsekuensinya."
Dengan tekad baru, mereka melangkah maju, menjelajahi dunia yang penuh misteri, sambil memegang artefak yang dapat mengubah nasib seluruh dimensi.