Hari ini adalah hari yang telah di tentukan oleh Irian Jaya, dia bersama Yani dan Siliwangi pergi ke perpustakaan untuk mencari sesuatu yang mungkin berhubungan dengan fenomena yang sangat aneh ini, Irian Jaya mencari ke semua sudut dan sisi perpustakaan, Yani mencari di tempat buku yang akan dibuang atau tak terpakai, sementara Siliwangi mencari di lantai dua perpustakaan itu di antara semua buku besar. Yani dan Siliwangi mencari buku yang berhubungan dengan fenomena yang dialami oleh Irian Jaya dengan teliti, memastikan tak ada yang terlewat satu pun di perpustakaan itu, Irian Jaya membaca beberapa buku sejarah atau tentang teori psikologi yang mungkin berhubungan dengan hal itu, namun tak menemukan petunjuk apapun, setelah beberapa jam pencarian, mereka bertiga terbaring lelah di tengah perpustakaan dengan puluhan buku berserakan di sekitar mereka.
Siliwangi menghela nafas pelan.
"Aww..kita tak akan bisa menemukan informasi itu disini."ucapnya dengan lelah.
Irian Jaya menatap gadis itu.
"Yah, kurasa tak informasi itu tak ada disini, mungkin kita akan mencari di tempat lain nanti."
Yani mengangguk setuju.
"Benar..untuk saat ini, sebaiknya kita tunda pencarian ini untuk sementara waktu, cepat bereskan kekacauan yang kita buat sebelum ada seseorang yang menemukan kita disini."Ucapnya dengan serius.
Mereka bertiga berdiri lalu mulai membereskan kekacauan Itu, Irian Jaya dan Yani meletakkan buku-buku yang mereka ambil ke rak buku dengan rapi, Siliwangi mulai menyapu lantai yang berdebu karena debu buku, mereka bertiga membersihkan dan merapikan perpustakaan itu dengan cepat agar terhindar dari amarah Martadinata, Shipgirl penjaga perpustakaan yang perfeksionis dan pemarah. Setelah beberapa menit membersihkan dan merapikan, akhirnya perpustakaan kembali rapi sekaligus bersih seperti sebelum mereka bertiga mengacaukannya, setelah mereka menghela nafas lega,Martadinata membuka pintu dan memasuki perpustakaan.
Marta melihat mereka bertiga dengan bingung.
"Apa yang kalian lakukan disini pagi-pagi begini?"
Siliwangi mencoba mencari alasan yang tepat.
"Hehe..kami hanya membaca buku, itu saja" Irian Jaya dan Yani mengangguk dengan alasan gadis itu.
Marta menyentuh dagunya.
"Hmmm.. baiklah, terserah kalian." Ucapnya sambil berjalan untuk duduk di meja nya.
Siliwangi menoleh ke arah mereka berdua.
"Yah karena kita tak mendapatkan petunjuk apapun disini, ayo kita mengadakan pesta teh, aku sudah menyiapkannya untuk kita."
Irian Jaya dan Yani mengangguk, mungkin berkumpul untuk minum teh bisa mengurangi rasa penasaran mereka, mereka bertiga membuka pintu untuk meninggalkan perpustakaan dan pergi ke halaman istana dimana sudah tersedia meja putih dengan tiga kursi, dia atas meja sudah tersedia teko teh berwarna putih dan tiga cangkir putih. Mereka bertiga duduk di kursi dengan tenang, lalu Siliwangi menuangkan tiga cangkir teh hangat untuk mereka, mereka semua mulai mengobrol santai sambil menikmati teh mereka disana. Irian Jaya merenungkan apa yang telah terjadi dalam beberapa hari ini, semua misteri mulai bermunculan di kepalanya dan dia harus memecahkan semuanya, dia menatap lautan dalam diam sementara Yani dan Siliwangi saling mengobrol tentang keseharian mereka, Irian Jaya sedang berpikir apakah dia akan melanjutkan penyelidikan atau menunda penyelidikan tersebut sampai dia memiliki waktu yang tepat untuk mengungkap semua misteri yang menghantui pikiran nya selama ini.
Tiba-tiba suara klakson kapal berbunyi keras dari kejauhan, mereka bertiga mendongak dari kegiatan mereka saat melihat kapal perusak besar berlabuh di pelabuhan Nusan navy, Irian Jaya sudah bisa menebak siapa itu, itu adalah New Jersey, apa yang dilakukan gadis itu disini?, Irian Jaya memutuskan untuk menghadapi New Jersey sendiri.
Irian Jaya berdiri lalu menoleh ke arah Yani dan Siliwangi.
"Hmm...kurasa kita kedatangan tamu, biar aku saja yang menyambut wanita itu."ucapnya sebelum berbalik dan pergi ke pelabuhan.
Di pelabuhan Nusan navy. New Jersey sang Shipgirl Eagle union turun dari kapalnya lalu menengok ke kanan dan ke kiri untuk mencari sesuatu, lalu gadis itu melihat berjalan Irian Jaya mendekati nya, jantung NJ berdetak kencang saat melihat ketampanan serta kegagahan pria itu, gadis itu menatap Irian Jaya dengan mata penuh nafsu dan sedikit mengusap pahanya karena merasakan sesuatu yang memanas di tubuhnya, perasaan itu seperti terangsang.
Irian Jaya mendekati gadis itu dengan tenang lalu menyapa nya.
"Selamat datang, apa yang membawa mu kesini?" Ucapnya dengan serius.
New Jersey terkekeh lalu menghela nafas.
"Aku kesini untuk berlibur, aku diberikan cuti selama dua hari dan aku memutuskan untuk kesini agar aku bisa menghabiskan waktu ku bersama mu,hehe." Ucap gadis itu dengan gembira.
Irian Jaya menatap dengan dingin dan menyilangkan tangannya.
"Huh NJ, kau sudah tahu kan kalau aku sudah punya kekasih?, yaitu Enterprise."
New Jersey menghela nafas lalu menyeringai.
"Hmm? Tentu saja aku tahu, tapi aku tak keberatan menjadi yang kedua untuk mu hehe, lagipula tidakkah kau ingin memiliki banyak kekasih? Maksud ku pria tampan dan gagah seperti mu bisa memiliki harem sendiri loh." Ucap gadis itu dengan menggoda dan mendekati Irian Jaya, ia memutari nya sambil mengusap bahu nya dengan menggoda.
Irian Jaya memegang dagunya untuk berpikir.
"Kurasa aku perlu waktu untuk memikirkan itu, untuk saat ini aku perlu memikirkan sesuatu yang lebih penting. Kau.. silahkan nikmati liburan mu disini, semoga bisa memuaskan istirahat mu."
New Jersey menjulurkan lidah lalu menyeringai lagi.
"Aww~...apa yang lebih penting dari memikirkan untuk membangun harem?, aku yakin itu hanya hal konyol..coba kasih tahu aku, mungkin aku bisa membantu."
Irian Jaya menutup matanya lalu kembali menyilangkan tangannya.
"Itu bukan urusan mu."
New Jersey cemberut.
"Ayolah, kalau kau tidak memberitahuku apa itu, aku akan menempel padamu dan mengikuti mu kemanapun kau pergi." Ucap gadis itu dengan nada mengancam.
Irian Jaya menghela nafas pasrah, dia tahu dia tak bisa menceritakan hal ini pada siapapun terutama gadis dari luar faksi nya, namun dia melihat peluang dalam hal ini dikarenakan New Jersey suka membaca buku sejarah dan memiliki informasi yang mungkin bisa membantu nya dalam penyelidikan ini, tapi dia harus menjaga jarak dari gadis itu agar tidak disalahpahami. Irian Jaya menoleh kembali ke arah gadis itu lalu mengangguk.
"Baiklah, aku akan menceritakan nya tapi kau harus berjanji untuk selalu tutup mulut tentang ini." Ucapnya dengan tegas.
New Jersey melompat dengan gembira seperti anak kecil.
"Bagus sekali sayang...ayo kita cari tempat pribadi agar kita bisa membicarakan ini" ucap gadis itu dengan riang, dia tahu ini adalah kesempatan untuk membujuk Irian Jaya memiliki harem dan menambahkan dirinya didalam harem Irian Jaya.
Irian Jaya membawa New Jersey ke kafe terdekat, mereka berdua masuk dan duduk di dekat jendela, Irian Jaya memesan kopi hitam sementara New Jersey memesan teh, beberapa menit kemudian pesanan mereka datang, Irian Jaya meminum kopinya lalu meletakkannya di atas meja. Irian Jaya menatap New Jersey dengan tajam sebelum akhirnya dia menceritakan semua fenomena yang dia alami selama beberapa hari terakhir, mulai dari wanita misterius hingga sifatnya yang berubah saat hampir mati dalam pertempuran beberapa hari lalu, Irian Jaya menceritakan semua yang dia lihat dengan teliti kepada New Jersey tanpa meninggalkan apapun sementara New Jersey mendengarkan dengan cermat.
Setelah beberapa menit bercerita, Irian Jaya bersandar di kursi dan memandang New Jersey.
"Jadi....itulah masalah ku, dan aku sedang menyelidiki nya namun tak menemukan satu petunjuk pun yang terkait tentang hal ini."
New Jersey mendengarkan itu lalu berpikir, setelah beberapa saat, gadis itu bertanya.
"Hmmm... apakah ada hal yang spesifik yang kau lihat? Sesuatu seperti ada yang mencolok dari penampakan yang kau lihat?."
Irian Jaya berpikir untuk mengingat semua penampakan itu, akhirnya dia mengingat sesuatu yang tertinggal dari informasi yang dia berikan.
"Oh aku ingat sesuatu....aku melihat pria misterius itu memiliki logo seperti mata terbakar atau semacamnya di seragam nya."
Telinga New Jersey terangkat dan bertanya tentang penasaran.
"Mata terbakar?, sepertinya aku mengetahui sesuatu tentang itu, itu seperti Meta."
Irian Jaya mengangkat alis nya penasaran.
"Meta? Apa itu?"
New Jersey menghela nafas lalu menoleh ke arah jendela.
"Meta adalah faksi misterius yang berada dari luar semesta Azur Lane, banyak rumor mengatakan bahwa Meta adalah faksi yang berisikan Shipgirl yang sangat kuat dan brutal, tapi.... Shipgirl Meta adalah versi "Alter" dari Shipgirl di Azur Lane, meskipun kami kekurangan data dan informasi tentang Meta. Tapi aku yakin, pria yang kau lihat didalam alam bawah sadar mu adalah dirimu sendiri versi Meta."
Irian Jaya terkejut dengan pernyataan itu, lalu dia kembali ke sikap dingin nya.
"Hmm..gitu ya?"
New Jersey mengangguk.
"Tentu saja, karena kau mengatakan bahwa kau melihat pria misterius dengan logo Meta, itu berarti dia versi Meta dari dirimu, karena kau satu-satunya Shipboy di Azur Lane"
Irian Jaya merasa sedikit lega karena mendapatkan informasi berharga dari New Jersey, tapi dia masih memiliki banyak pertanyaan yang perlu di pertanyakan, namun untuk saat ini dia lebih memilih untuk memendam semua itu agar tak menimbulkan sesuatu yang tak diinginkan nanti nya. Salah satu misteri akhirnya terpecahkan, namun masih banyak misteri yang harus ia selesaikan, mungkin semua itu bisa menunggu untuk saat ini, dia masih tak percaya, hanya dengan menerima tawaran New Jersey bisa memberi nya jawaban untuk salah satu misteri nya, Irian Jaya masih perlu banyak belajar tentang Azur Lane dalam hidup nya, dia percaya suatu hari nanti dia akan pensiun dengan tenang.
Irian Jaya berdiri dari meja dan membungkuk hormat pada New Jersey.
"Terimakasih NJ, akhirnya aku bisa meringankan sedikit pikiran ku dengan pengetahuan mu, aku harus pergi untuk mencatat hal ini dalam buku harian ku agar aku ingat dan mengumpulkan jawaban misterius yang lain."
New Jersey senang mendengar hal itu, lalu tersenyum lembut.
"Sama-sama sayang, tapi ingat informasi ku ini ada bayaran nya, kau harus mempertimbangkan untuk membuat harem untuk dirimu sendiri agar aku bisa mendaftar hehe" dengan nada ceria.
Irian Jaya sedikit menyeringai dengan gagasan itu lagi, lalu berbalik untuk pergi, namun sebelum dia membuka pintu, dia menoleh dan melihat NJ melalui bahunya.
"Sekali lagi, selamat datang di Nusan navy dan nikmati liburan mu disini" ucapnya sebelum meninggalkan kafe itu.
Irian Jaya mencari Yani dan Siliwangi untuk memberitahu mereka tentang informasi yang sangat berharga yang ia dapat agar dia bisa mencari jawaban untuk pertanyaan lain kapan-kapan. Sementara itu New Jersey ditinggal sendirian di kafe, gadis itu mengeluarkan daftar panjang yang sudah dia siapkan jauh hari sebelum datang ke Nusan navy, dia menulis semua yang akan di lakukan di Nusan navy, New Jersey melipat kertas itu lagi lalu berjalan ke kasir untuk membayar teh dan kopi Irian Jaya, lalu pergi meninggalkan kafe itu.
Irian Jaya kembali ke halaman istana dimana Yani dan Siliwangi masih minum teh disana, mereka berdua menunggu nya.Irian Jaya mendekati mereka berdua.
"Hei..aku sudah mendapatkan satu jawaban untuk satu misteri yang menghantui ku selama ini."
Irian Jaya menceritakan semua informasi yang dia dapat dari New Jersey sebelum nya dengan detail tanpa meninggalkan satu hal pun, Yani dan Siliwangi awalnya terkejut namun mereka tetap mendengarkan semua yang dikatakan oleh Irian Jaya, mereka berdua tak percaya bahwa ada dunia lain selain dunia ini, tapi inilah kenyataan yang mereka dengar. Setelah selesai bercerita, Irian Jaya duduk di kursinya dan menghela nafas lega sambil menyilangkan tangannya, jika dia ingin mendapatkan jawaban untuk semua pertanyaan nya, caranya hanya satu, menemui Versi Meta nya yang mungkin lebih berpengalaman dan lebih berpengetahuan. Pertanyaan lain muncul di benak Irian Jaya, bagaimana caranya dia bisa menemui Versi Meta nya? Apa yang harus dilakukan? Itu adalah misteri baru yang akan di pecahkan dimasa depan, tapi untuk saat ini dia harus menjalankan tugasnya sebagai Shipboy dan komandan Nusan navy.
Di sisi lain, New Jersey menemukan kamar Irian Jaya di asrama, pintu itu terkunci rapat, namun hal itu bukan halangan bagi gadis itu, Dia mengotak atik kunci pintu dengan peniti untuk membuka pintu, tak berselang lama, pintu itu akhirnya terbuka. New Jersey masuk ke kamar Irian Jaya dan mencoba berbaring di kasur Irian Jaya, gadis itu menghirup aroma Irian Jaya di kasur dan selimut nya, untuk merasakan kehadiran pria itu, beberapa menit kemudian gadis itu menggosok matanya lalu tertidur di kasur Irian Jaya.
To be continued...
— Un nouveau chapitre arrive bientôt — Écrire un avis