```
Konduktor melihat bahwa semua penumpang telah naik dan mengumumkan, "Penumpang yang baru saja naik, harap pastikan untuk membeli tiket Anda."
Setelah semua orang membeli tiket, konduktor berteriak, "Jalan tidak dalam kondisi terbaik, jadi tolong pegang erat-erat, buat diri Anda nyaman, dan perhatikan barang-barang yang mudah pecah."
Perjalanan menuju kota masih melalui jalan tanah; debu beterbangan di luar, tidak ada yang berani membuka jendela. Selain itu, sesekali jalan penuh dengan lubang, jadi kendaraan pasti terguncang.
Dua wanita yang duduk bersebelahan di depan mulai bertengkar karena mereka saling bertabrakan selama perjalanan yang berguncang.
"Kenapa kamu menabrak aku? Lihat, kamu telah menjadikan semua telurku pecah."
"Apakah itu salahku jika bus ini melompat-lompat?"
"Tapi itu benturanmu yang memecahkan telurku, dan aku tidak peduli, kamu harus menggantinya. Kalau tidak, apa yang akan kubawa ke bibi di kota?"
"Itu bukan urusanku. Itu bibimu, bukan bibiku."