Chapitre 182: Membuat Cinta

Masih terang, dan sinar matahari menembus jendela menyinari kami.

Saya mengalihkan pandangan ke sisi lain dan merinding saat merasakan selangkangan Michael meninggalkan pinggul saya sejenak. Ketika menyentuh saya lagi, lapisan tipis bahan jas sudah tidak ada, dan panasnya semakin terasa.

Bulu kemaluan Michael yang tebal menggosok daging lembut di antara bokong saya, membuat saya merasa geli.

Saya tidak bisa menahan diri untuk memutar pinggang saya agar lepas darinya. Saya mendengar Michael mendesis di belakang saya, lalu dia menggenggam penis besarnya dan menamparnya di bokong saya dua kali.

"Apa yang kamu sembunyikan? Tidak mau menyentuhku?" tanya Michael dengan keras.

Pipi saya terasa panas terbakar. "Tidak..."

Michael berlaku seolah tidak ingin mendengar penjelasan saya. Dia terus menggosokkan kemaluannya di bokong saya. Cairan kental dari ujung penisnya mengalir ke bagian bawah kaki saya, meninggalkan tanda basah.

"Serigala Kecil, buka kakimu."