Setelah ragu cukup lama, mata Qiao An berkilauan penuh kecerdasan. "Saya bisa menjadi penulis skenario, tapi saya punya syarat."
"Katakan." Demi menciptakan kesempatan bagi Huo Xiaoran dan Qiao An untuk berdua saja, Huo Zhou berusaha sekuat tenaga.
"Anda harus bertanggung jawab atas keselamatan saya," ucap Qiao An.
Huo Zhou memandang Huo Xiaoran dan bertanya dengan matanya, "Mengapa saya merasa dia sedikit tidak stabil secara mental?"
Huo Xiaoran mengerutkan kening dan memeriksa Qiao An dengan seksama. Dia khawatir Qiao An akan mengalami gangguan mental.
Setahu dia, gejala-gejala seperti halusinasi adalah tahap akhir dari depresi.
"Baik." Di saat itu, Huo Zhou benar-benar menganggap Qiao An sebagai orang gila. Dia berusaha sebisa mungkin untuk mengikutinya. Adapun apakah ia harus mengirim orang untuk melindunginya, itu masalah lain.
Qiao An menarik napas lega. "Kalau begitu saya setuju dengan permintaan Anda."
Entah kenapa, Huo Zhou menyesalinya.