Saya menulis Fanfic ini dalam bahasa indonesia, jadi bagi pembaca yang berasal dari negara yang sama dengan saya. Tolong bantu koreksi kata-kata saya yang salah.
-------------
"Jangan khawatir tentang upaca penyortiran. Kamu pasti akan lulus, apapun yang terjadi"
Karena Profesor McGonagall telah pergi, Sal berbicara untuk menenangkan Hermione yang terus menarik jubahnya karena khawatir.
"Aahhh!"
Beberapa teriakan tiba-tiba terdengar, memecahkan suasana tagang di ruangan. Sal melihat dari mana asal suara tadi.
Lebih dari 20 hantu transparan muncul melalui dinding, Terbang diatas penyihir muda, dan melambai pada mereka.
"Ayo keluar dan buat satu barisan di belakangku. Upacara penyortiran akan segera dimulai!"
Pada saat Profesor McGonagall kembali untuk memanggil mahasiswa baru, para hantu juga menghilang melalui dinding.
Sal dan lyang lain membentuk barisan saat masuk ke aula mewah. Aula dilengkapi perabotan megah, Lampu gantung ajaib melayang di atas auditorium digantikan oleh puluhan riby lilin yang di beri mantra mengambang. Piring emas dan cangkir perak berkilauan di empat meja panjang.
Profesor McGonagall memindahkan bangku dan meletakkannya di panggung utama, kemudian membawa topi lain yang kotor dan usang.
"Anda mungkin berfikir bahwa saya tidak menarik, tetapi Anda tidak boleh menilai buku dari sampulnya....."
Sebuah celah menyerupai mulut terbuka ketika topi itu berputar di bangku sembari menyanyikan lagu uniknya sendiri.
"Siapa pun yang namanya saya panggil, duduklah di bangku, kenakan topi, dan tunggu penyortirannyan"
"Hannah Abbot"
"Hufflepuff"
"Susan Bones! Hufflepuff"
"Terry Boot! Revenclaw!"
"Hermione Granger"
Hermione sangat gugup jadi Sal harus mendorongnya ke depan.
"Gryffindor!"
Topi seleksi akhirnya meneriakkan Gryffindor sedah diam beberapa saat, seolah-olah memikirkan sesuatu.
Neville juga di sortir ke Gryffubdor, dan ada juga Harry yang memakan waktu cukup lama untuk memilih rumahnya.
" Sal.. Slytherin"
Profesor McGonagall ragu-ragu, apakah harus menyebutkan nama keluarganya atau tidak.
"Slytherin!!!"
"Fttt"
"Slytherin ?, Hei dia bilang Slytherin bukan?"
"Apakah dia dari keluarga Slytherin?"
"Lihat dia mengenakan cincin pewaris !"
dan benar saja, saat Sal berjalan dengan santai, Semua yang hadir di aula tersentak. terutama anak-anak Slytherin.
Hermione sendiri merasa telah dibohongi selama ini, Neville walaupun terkejut tapi dia tidak terlalu peduli karna Sal berkata bahwa mereka adalah teman, dia percaya bahwa Sal adalah orang baik, walaupun dia di sortir ke Slytherin, itu pasti karna nama keluarganya.
"Slytherin!!!!!"
Seperti dugaan Neville. Sal baru saja duduk di bangku, meletakkan topi di kepalanya. Hanya dengan menyentur rambutnya topi itu berteriak ketakutan, seperti mengingat trauma lamanya.
Hermione, yang duduk di sisi meja Gryffindor terlihat sedih karna Sal telah ditempatkan di asrama Slytherin, tapi dia tetap melambai padanya. Sal membalasnya dengan senyuman.
"Jadi nama keluarga Sal adalah Slytherin?, Para penyihir dari Slytherin termasuk diantara mereka yang menjadi jahat!"
Ron yang belum di sortir mengungkapkan keterkejutannya dengan suara yang cukup keras hingga Harry yang sudah duduk di meja Gryffindor mendengarnya.
"Sal adalah orang baik. Buktinya dia membantu kami saat berkelahi dengan Malfoy"
Harry tanpa sadar bergumam saat mendengar perkataan Ron.
Meskipun cuci otak Ron meninggalkan kesan Negatif tentang Slytherin. Tapi Harry yang secara tidak sadar mengidolan Sal, karna ingin menjadi penyihir Kuat, tak kenal takut, dan yang paling penting, Punya sisi keren seperti Sal saat membantunya berkelahi. Jadi Harry mengubah pendiriannya, ' keluarga Slytherin adalah orang baik, begitupun asramanya, tapi berubah karna pengaruh pengeran kegelapan'
"Aku tidak menyangka kamu akan ditempatkan di Slytherin, Draco. "
Sal berjalan ke meja Slytherin dan duduk di samping Draco yang berusaha menjauh darinya.
"Ya, Saya juga tidak menyangkanya"
'Karena aku tidak tau nama keluargamu'
Jawab Draco sambil berkeringat dingin.
"Draco, sepertinya kamu dekat dengannya?"
'Seperti yang di harapkan dari keluarga Malfoy. Mereka tau tetang keluaga Slytherin yang di anggap hilang, bahkan membangun hubungan baik dengannya'
Sal dan Draco saling memandang saat tangan Sal melingkari bahu Draco, lalu memandang gadis dengan rambut hitam pendek di depan mereka. Gadis itu bertanya tapi dengan ekspresi bangga ?.
"Tidak diragukan lagi. Kita menjadi sahabat sejak pertama kali bertemu~, Bukan ?"
Mereka bertiga mengguncang tubuh mereka secara bersamaan, seolah-olah mengingat kejadian yang tidak menyenangkan, kemudian dengan enggan mengangguk.
"Halo, Saya Sal Slytherin"
"Pansy Parkinson, Tuan Slytherin yang terhormat"
"Pejamuan sekarang bisa dimulai!"
Kepala Sekolah Dumbkedore, yang duduk di tengah meja panjang guru, perlahan bangkit dan membuat pengumuman keras.
Sal menemukan bahwa piring dan cangkir kosong di depannya kini telah terisi dengan berbagai makanan lezat. Sal makan seperti Bangsawan pada umumnya, Lil sudah mengajarinya apa yang boleh dan tidak boleh dia lakukan di depan umum.
Sal makan sambil sesekali menjawab pertanyaan teman asrama yang tidak bisa menahan rasa penasaran mereka, seperti.
"Dimana dia di besarkan?"
"Di istana Slytherin yang tersembunyi"
"Apakah ada anggota keluarga Slytherin lain"
"Ada, tapi nama keluarga mereka bukan lagi Slytherin. Saya mewarisi Gelar ini karna saya punya darah Slytherin, dan dianggap layak oleh cincin pewaris Slytherin."
sontak pernyataan itu membuat penyihir kecil semakin heboh. Perlu di ingat, Pangeran Kegelapan mengaku sebagai keturun Slytherin tapi tidak menggunakan nama Slytherin dan tidak memiliki cincin pewaris, yang berarti bakat Sal jauh lebih baik dari Pangeran kegelapan.
"Siapa nama orang tuamu"
Karna Sal mengatakan bahwa anggota keluarga Slytherin lainnya tidak menggunakan nama Slytherin, mereka menganggap orang tua Sal berasal dari keluarga bangsawan lain.
"Entahlah, Saya sendiri tidak pernah menanyakan itu. Karena mereka meninggal sebulan sejak aku lahir"
"Lalu, Anda di besarkan oleh siapa"
Mereka berharap bisa membangun koneksi dengan orang yang merawat pewaris Slytherin.
"Peri Rumah khusus dan Pelayan yang melayani keluarga Slytherin sejak dulu"
"Aargh"
Seorang penyihir tiba-tiba berteriak. Ini membebaskan Sal dari semua pertanyaan.
Sal memperhatikan para penyihir muda ketakutan saat melihat keatas. Sal bingung dan mengikuti pandangan mereka. Dia melihat hantu yang sangat tinggi dengan mata kosong dan jubah berlumuran darah yang kiri berada di depannya.
"Halo, Saya Sal dari Slytherin." (dia tidak menyebutkan nama keluarganya karna kebiasaannya)
Sal memberi anggukkan ramah, meletakkan pisau dan garpu di tangannya, dan berbicara dengan hantu itu.
Hantu itu tertarik dengan penyihir kecil pemberani ini.
"Anda bisa memanggil Saya Baron Berdarah. Saya hantu dari asrama Slytherin. Kami menyambut anda di Slytherin"
"Terima kasih"
Setelah berbincang sebentar Sal melanjutkan makannya. Dan Baron Berdarah tetap diam di belakang Sal seperti seorang pengawal setia, dengan tujuan menjauhkan penyihir kecil yang membuat Sal tidak nyaman karna pertanyaan mereka.