Setelah menutup panggilan, Nyonya Astir melempar ponselnya ke dalam tas dan berdiri dari kursi. Jelas, ada sesuatu yang terjadi di tempat kerjanya yang membutuhkan dia untuk menyelesaikannya.
"Mari kita diskusikan nanti. Saya harus bergegas ke kantor sekarang," ujar Nyonya Astir, lalu berpaling ke Basil Jaak, "Basil, apakah kamu ingin ikut denganku?"
Basil tidak sabar untuk menjauh dari Yetta. Tanpa ragu, dia mengangguk dan berkata, "Tentu, Nyonya Astir."
"Yetta, rapikan tempat ini sebelum pergi ke kerja. Lihat asramamu, berantakan seperti rumah anjing. Tidak percaya kamu sudah dewasa. Tidak takut malu di depan Basil?" Setelah omelan panjang, Nyonya Astir akhirnya meninggalkan asrama Yetta dengan Basil.
Setelah mereka berada di luar, Nyonya Astir bertanya pada Basil, "Kamu benar-benar pacar Yetta?"
"Ya!" jawab Basil dengan terpaksa.
"Tidak terlihat seperti itu!" ucap Nyonya Astir tiba-tiba.