Chapitre 168: Pedang Giok dan cincin

Dia bisa melihat situasi di dalam gua secara samar-samar.

"Serbu!"

Kedua orang itu mengeluarkan seluruh kekuatan mereka untuk membuang beberapa roh api di depannya, dan mereka pun melaju ke depan.

Desisan! Desisan!

Setelah beberapa lari, dia melewati beberapa lusinan meter terakhir dan masuk ke dalam gua.

Setelah kedua orang itu masuk ke gua, roh api dan api di belakang mereka perlahan menghilang.

Hu!

Kedua orang itu menghela napas panjang lalu menoleh ke sekeliling.

Ini adalah gua bawah tanah. Tempat ini sangat besar, dengan tinggi lebih dari seratus meter dan radius lebih dari seratus meter.

Keduanya melihat sekeliling dan menatap ke tengah gua bawah tanah.

Ada sebuah kerangka manusia yang duduk bersila di tanah. Tulang-tulangnya sebening Giok.

Ada sebuah altar di belakang kerangka. Terbuat dari batu dan diukir dengan pola. Altar itu dipenuhi dengan pesona kuno.