Télécharger l’application
60% SOLARIUM || Black Clover Fanfic / Chapter 6: [05]. Binatang

Chapitre 6: [05]. Binatang

"Eh?. Pasukan Solarium?."

"Hee Asta!." Kim menepuk pundak Asta

"Yo Kim!. Kita bertemu lagi ya!."

"Berisik." Ketus Nike

"MAAF!."

"Aku bilang berisik bodoh!."

"Tunggu, kita melakukan misi ini bersama pasukan Banteng Hitam?." Tanya Celine

"Ah ya aku belum jelaskan. Kami bermain poker bersama Magna dan komandan Yami melawan kakek Seihi, si kepala desa."

"Poker?."

"Ya dan kami kalah!. Kakek tua itu meminta kami untuk membersihkan babi-babi hutan itu. Lihat?." Magna menunjuk tumpukan mayat babi hutan

"Hahaha Kim aku selangkah lebih maju darimu!. Wahahaha!." Tawa Asta lancang

Kim mengumpat

"Kita bertemu lagi ya, sepupu." Ujar Nike. Noelle mengibas rambutnya dan mencoba untuk tak peduli

"Tapi kenapa desa ini berkabut?." Tanya Celine

"Cuacanya aneh." Sahut Asta

"Bodoh itu karena sihir." Asta terlonjak kaget

Gery dan Magna kemudian berdiskusi hingga akhirnya sama-sama menatap Asta

"Hey bodohsta gunakan pedangmu itu supaya kita bisa masuk!." Ujar Magna

"Hee pedangku mana bisa melawan kabut."

"Bodoh!. Selama kabut itu sihir maka bisa kau potong!."

"Ah begitu ya!. Yosha!!." Asta mengeluarkan pedangnya lalu menebas kabut-kabut itu. Anggota Solarium terkagum-kagum

"Jadi sihirmu ialah Anti-Sihir ya?." Tanya Celine

"Eh kurasa begitu."

"Bagaimana bisa kau sendiri tak tau, bodohsta."

"Kim memanggilku begitu juga?!."

Magna kemudian memimpin jalan. Dia yang paling hapal dengan desa Sosshi karena dulu pernah menjadi anak nakal yang mencoba menguasai desa itu, tapi dia tak sanggup melawan kakek Seihi hingga akhirnya menjadi Ksatria Sihir

"Didepan sana!." Seru Gery

Terkejutnya mereka melihat orang-orang desa itu yang terduduk di tengah-tengah sambil berdoa dan memeluk anak mereka. Sementara itu diatas mereka ada banyak es tajam yang siap untuk menembus kepala mereka

"Laksanakan."

Es-es tajam itu langsung berjatuhan. Tapi kemudian Magna menembakkan apinya

"Ha itu Ksatria Sihir!."

"Mereka datang untuk menyelamatkan kita!."

"Nick!. Apa yang terjadi disini?!." Seru Magna. Anak kecil bernama Nick itu hanya menangis

"Kakek Seihi!." Pekik Gery melihat tubuh Seihi yang sudah terbaring tak bernyawa

Semuanya menangis. Padahal yang satu-satunya menyelamatkan mereka ialah kakek Seihi

"Sial, ini semua ulahmu ha?!." Bentak Magna kepada pria didepan sana dengan tiga pengikutnya yang memakai jubah

"Ksatria Sihir?. Kalian benar-benar mengganggu rencanaku."

"Siapa dia?." Sahut Celine

"Entahlah. Antara mata-mata dari kerajaan Berlian atau yang lain." Ujar Nike

"Tapi kita tak bisa berhenti kan!." Pekik Asta

Heath mengulurkan tangannya, sebuah bola es raksasa dikeluarkannya dan tengah menuju mereka. Magna terdiam karena sihirnya habis

"Asta!."

"Yosh!."

Kim dan Asta melompat lalu membelah bola es itu. Kim tersentak menyadari justru tombaknya menghisap sihir es tersebut

'Jadi begitu...'

"Tak bisa dimaafkan. Apa yang kau lakukan dengan desa ini ha?!." Teriak Asta

"Pasukan Banteng Hitam yang dikenal dengan kelalaian anggotanya. Lalu, pasukan Solarium yang sistemnya tidak pasti. Kalian datang secara tidak resmi kan?."

"Cih jawab sajalah!." Seru Kim

Salah satu dari pengikutnya itu mengeluarkan sihir kabut

"Kalian tak akan bisa melewati kabut itu dan akan tenggelam."

"Oh benarkah?." Semuanya terkejut saat Kim memutar tombaknya dan lebih anehnya lagi kabut itu terhisap dalam tombaknya

"Bagaimana-."

'Jadi begitu. Anggota pasukan Banteng Hitam itu dapat memotong dan memantulkan sihir. Sementara gadis Solarium itu dapat menghisap Mana sihirnya...'

"Hey kau pria ubanan kenapa kau datang kesini ha?!." Seru Nike mulai kesal

"Ubanan?." Heath menahan pengikutnya tersebut

"Kerajaan ini dibagi dalam tiga wilayah. Wilayah tempat tinggal keluarga raja dan bangsawan, lalu wilayah jelata biasa, dan wilayah desa tertinggal. Desa Sosshi ada di wilayah yang ketiga. Aku hanya datang untuk menyingkirkan binatang-binatang ini."

"Apa?."

"Ucapannya kasar sekali." Gumam Celine

"Kalian pun juga melakukan ini hanya karena sebuah misi kan?. Padahal dalam hati kalian juga menganggap mereka sebagai binatang."

Kim dan Asta tersentak. Asta yang dari kecil tinggal di desa terpencil dan hari-hari harus mengambil panenan ubi agar bisa makan, itupun harus berbagi dengan anak-anak di panti lainnya yang lebih muda darinya

Sementara Kim sudah kehilangan ibunya ketika adiknya dilahirkan. Adiknya dicemooh dan disebut sebagai pembunuh ibunya hingga hampir saja adiknya itu tak bisa mengontrol sihirnya dan membunuh banyak orang. Ayahnya yang sakit-sakitan dan kedua kakaknya yang bekerja keras tanpa peduli omongan jelek orang demi memberi keluarganya makan

"Yang kau sebut binatang itu ... adalah hal yang harus ku lindungi!." Teriak Kim dan Asta bersamaan mengejutkan semuanya

"Jadi begitu. Binatang-binatang ini sangat penting bagi kalian ya. Tapi, bagaimana kalian akan melewati ini?." Heath kembali mengeluarkan es-es tajam, sementara itu para pengikutnya mengeluarkan banyak kabut ilusi hingga mengelilingi mereka

Semuanya mencoba menghalang sihir tersebut. Tapi ada beberapa warga yang terluka akibat es tajam tersebut

"Hoy sepupu jangan diam saja kau!." Seru Nike. Noelle terdiam, dia sudah mencoba tadi tapi sihirnya selalu melenceng

"Anggota yang tak bisa mengendalikan sihirnya?. Banteng Hitam hanya ingin mengambil popularitas ya." Noelle berdecak

"Lebih baik kalian pergi dan bersembunyi daripada ikut campur!."

Kim meringis saat es itu menggoresnya

"Kim!. Kau baik'saja?!." Teriak Asta. Kim mengangguk

Noelle diam. Dia hanya menjadi beban disini. Awalnya dia memutuskan untuk kabur saja tapi tiba-tiba seseorang melesat ke arah Heath

"Sihir kreasi pedang: Seribu Arah Mata Angin!." Heath tersentak

Para pengikutnya mencoba menghalau banyaknya pedang yang melaju ke arah Heath hingga terhempas kemana-mana. Kabut yang mengelilingi mereka pun mulai mereda

"Liam!." Pekik Celine girang

"Hoy, jangan permalukan keluarga raja. Kau mau kabur?. Setelah anak itu memohon padamu?." Ketus Liam pada Noelle

Noelle tersentak menyadari ada gadis kecil yang menatapnya dengan menangis

"Kakak Ksatria Sihir, tolong selamatkan kami." Noelle terdiam

'Bahkan anak ini memohon padaku. Aku ... harus melindungi mereka!'

Cahaya biru muncul dari Grimoire Noelle, buku itu terbuka dan terlihatlah mantra baru. Gelombang air muncul lalu langsung menutupi mereka semua, tembakan es milik Heath jadi tidak mempan

"Aku adalah keluarga raja ... dan juga anggota Banteng Hitam!."

To Be Continue...


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C6
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous