Di kantor, Forrest menatap Jeanne lurus-lurus seolah tidak bisa menerimanya.
Jeanne sama sekali tidak mempertimbangkan perasaan Forrest. Dia menyodorkan sejumput resume pada Forrest. "Bantu aku memilih sembilan orang lainnya."
Forrest masih sedikit bingung.
Seolah-olah dia tidak pernah berpikir bahwa hal sebaik ini akan terjadi padanya.
"Prinsip pemilihan. Pertama, mereka tidak boleh menjadi orang kepercayaan Joshua. Kedua, mereka tidak boleh memiliki hubungan apapun dengan siapapun di perusahaan. Ketiga, mereka tidak boleh terlalu lemah." Jeanne terlihat sangat serius.
Forrest membutuhkan waktu yang lama untuk bereaksi. Dia bertanya, "Kamu tidak sedang main-main denganku, kan?"
Jeanne tersenyum. "Saat ini, kamu harus percaya pada dirimu sendiri."
Forrest menarik napas dalam-dalam. "Bahkan jika kamu main-main denganku, aku tidak punya pilihan."
Seolah-olah dia adalah orang yang bijaksana.