Jung An menjatuhkan pedang yang sudah bersimbah darah, dia berjalan mundur secara perlahan dengan tubuh yang bergetar hebat, tatapan bocah itu tak pernah lepas dari belasan jasad yang ada di hadapannya.
"A-apa yang baru saja ku lakukan? A-aku tidak membunuhnya, aku tidak..." Jung An menolak percaya, dia kemudian menoleh kearah Sao Jung yang juga menatap dengan ekspresi tak percaya. "A-ayah, bukan aku yang membunuh mereka. Tubuhku... Tubuhku bergerak dengan sendirinya."
Jung An mulai ketakutan, tubuhnya terasa lemas hingga terjatuh kedalam posisi berlutut, air matanya mengalir dengan mulut yang terus mengucapkan bukan dia pembunuhnya.
"Sepertinya aku sedikit berlebihan..." Xiao Zhan menghela nafas merasa bersalah.
"Kau sudah melakukan yang benar..." Liu Ruyu menenangkan, "An'er hanya terkejut karena mungkin ini pertama kalinya dia membunuh seseorang."
Xiao Zhan tersenyum tipis, dia kemudian kembali menggerakkan jarinya, membuat Jung An dan Jung Fu ikut bergerak, keduanya berjalan kearah Xiao Zhan dengan masih memasang ekspresi ketakutan.
"Maaf! Ini salah Gege yang mengendalikan tubuh kalian..." Xiao Zhan menunjukan benang Qi di jari-jarinya.
Hal tersebut sontak membuat Jung An dan Jung Fu menunjukan keterkejutan yang lebih besar, namun keterkejutan itu tidak berlangsung lama saat keduanya kembali mendapatkan ketenangannya.
Jung An memeluk Xiao Zhan seraya mengucapkan terimakasih, hal yang sama juga di lakukan oleh Jung Fu.
Jung An tidak merasa menyesal telah melakukan pembunuhan, terutama jika orang yang dibunuhnya memang patas mendapatkannya, bocah laki-laki itu hanya merasa terkejut karena semuanya begitu cepat.
"Jangan khawatir, Gege akan menjaga keamanan desa ini dan ku pastikan, orang-orang seperti mereka tidak akan pernah datang lagi." Xiao Zhan tersenyum hangat.
Liu Ruyu disisi lain berjalan mendekati Sao Jung untuk menjelaskan semuanya, dimana pria itu masih terlihat ketakutan atas apa yang telah terjadi.
"Senior Sao, sebenarnya siapa mereka? Kenapa kau begitu ketakutan?"
"Nona Liu, jika pemimpin mereka mengetahui kita telah membunuh belasan anak buahnya, dia pasti tidak akan tinggal diam."
"Tenangkan dirimu senior, kau bisa percayakan semuanya pada kami. Akan ku pastikan kami mencabut akar dari permasalahan ini sehingga tidak ada lagi yang mengganggu desa ini."
"Nona Liu, situasinya tidak sesederhana itu. Tanpa bantuan mereka, desa ini mungkin sudah rata dengan tanah akibat serangan Spirit Hell yang terjadi setiap beberapa bulan sekali...."
Sao Jung menjelaskan jika sejak awal, desa tersebut memang sudah menyanggupi upeti yang di minta sebagai bayaran atas jasa mereka yang melindungi desa dari serangan Spirit Hell. Tetapi seiring berjalannya waktu, upeti itu terus berlipat ganda dengan berbagai macam alasan.
Sampai akhirnya desa tersebut tidak bisa membayar upeti dan membuat mereka membawa beberapa perempuan sebagai gantinya.
Penduduk desa yang tidak mempunyai pilihan lain hanya bisa pasrah saat anak gadis atau istri mereka dibawa secara paksa, jika ada yang melawan pastinya mereka tidak akan segan untuk membunuhnya.
"Saya khawatir jika tidak ada mereka maka tidak ada lagi yang melindungi desa ini dari serangan Spirit Hell."
Liu Ruyu terdiam selama beberapa saat, "Senior, berapa banyak kultivator yang dimiliki desa ini?"
"Sebagian besar dari kami adalah kultivator, tetapi karena keterbatasan sumberdaya dan bakat, kami berhenti di tingkat Deva Qi 3." Sao Jung menghela nafas, sesaat perhatiannya tertuju pada kedua putranya. "Aku berharap banyak pada An'er dan Fu'er, tetapi sepertinya takdir memiliki rencananya sendiri."
"Untuk masalah keamanan desa, aku dan Xiao akan memikirkannya. Senior tidak perlu khawatir...."
"Terimakasih Nona..."
Liu Ruyu hanya mengangguk pelan, kemudian dia berjalan mendekati Xiao Zhan untuk menjelaskan semuanya. Keduanya lalu memikirkan jalan terbaik dari permalasahan tersebut.
"Kita bisa saja mengajarkan An'er dan Fu'er beladiri, tetapi masalahnya butuh waktu berapa lama sampai mereka bisa mencapai setidaknya tingkat Deva Foundation?"
"Aku yakin itu akan memakan waktu sangat lama..." Liu Ruyu menghela nafas berat, "Kita juga tidak mungkin berlama-lama di desa ini karena kita memiliki tujuan tersendiri."
Xiao Zhan terdiam sejenak sebelum akhirnya sebuah ide terlintas dibenaknya, sang pemuda lalu mengajak Liu Ruyu untuk kembali ke hutan.
Pada awalnya mereka sempat di larang oleh Sao Jung karena hutan di malam hari akan sangat berbahaya, terlebih lagi Xiao Zhan dan Liu Ruyu tidak mengetahui beberapa zona terlarang yang sering kedapatan Spirit Hell tingkat tinggi di dalamnya.
Xiao Zhan meyakinkan Sao Jung bahwa mereka akan baik-baik saja dan berjanji untuk membantu desa tersebut dari masalah yang sedang mereka hadapi.
Tanpa punya pilihan lain pada akhirnya Sao Jung menuruti perkataan Xiao Zhan, kemudian keduanya melesat meninggalkan desa menuju hutan terdekat. Liu Ruyu yang penasaran menatap penuh tanya, "Apa sebenarnya rencana mu?"
"Aku akan menangkap beberapa Spirit Hell dan menjinakkannya, agar mereka bersedia menjadi penjaga bagi desa tersebut."
"Kau sedang tidak berpikir untuk menjadikan An'er dan Fu'er Beast Kultivator bukan?"
"Jika mereka bisa mengendalikannya, kenapa tidak." Xiao Zhan tersenyum tipis.
"Xiao Zhan! Apa kau lupa dengan penjelasan tentang Spirit Hell? Mereka sangat buas dan haus darah. Bagaimana mereka bisa menjadi rekan yang baik jika mereka sendiri tidak bisa mengendalikan instingnya."
"Sebuas apapun Spirit Hell, mereka akan tetap tunduk pada mereka yang memiliki kekuatan."
Xiao Zhan tidak menanggapi lebih jauh perkataan Liu Ruyu, dia kemudian menggunakan penglihatan khususnya untuk melihat wilayah sekitar, berharap bisa menemukan Spirit Hell yang setidaknya berkekuatan setara dengan kultivator Deva Foundation.
Tidak lama berselang, Xiao Zhan menemukan sekumpulan Spirit Hell berjenis macan kumbang dengan sepasang taring yang menghiasi mulutnya.
Tanpa ragu Xiao Zhan melesat mendekat, hal tersebut membuat belasan Spirit Hell itu bereaksi, mereka meraung menciptakan gelombang suara yang mampu menggetarkan udara. Namun hanya dengan satu ayunan tangan sederhana, Xiao Zhan mampu menghancurkan gelombang suara tersebut.
Xiao Zhan menciptakan lima benang Qi yang tersambung di setiap jiri-jarinya, benang Qi tersebut lalu melesat dan menangkap lima Spirit Hell berkekuatan Deva Foundation, sementara sisanya memutuskan untuk melarikan diri karena merasa ancaman besar dari Xiao Zhan.
Kelima Spirit Hell mencoba memberontak, tetapi hal itu tidak berefek apapun. Xiao Zhan kemudian menarik kelima Spirit Hell tersebut untuk mendekat seraya melepaskan cahaya dari Segel Surgawi, membuat kelima Spirit Hell yang semula masih memberontak perlahan mulai tenang dan menurut.
Melihat hal tersebut Liu Ruyu berdecak kagum, "Bagaimana kau melakukannya?"
"Segel Surgawi memiliki banyak kelebihan..." Xiao Zhan tidak menjelaskan lebih detail, dia lebih memilih mengelus kelima Spirit Hell yang kini sangat jinak seperti seekor kucing. "Jika dilihat lebih teliti, kekuatan mereka setidaknya setara dengan siluman berkekuatan Immortal Foundation di alam fana."
"Kau benar, hanya saja gelombang Qi yang dilepaskan terasa berbeda."
Xiao Zhan tersenyum tipis, kemudian dia menaiki salah satu Spirit Hell begitupun dengan Liu Ruyu, keduanya lalu meninggalkan tempat tersebut untuk kembali ke desa.
Tak butuh waktu lama bagi mereka tiba di desa. Tpat di depan kediaman Sao Jung, terlihat para penduduk sudah berkumpul, mereka tengah membahas belasan jasad kultivator saat Xiao Zhan dan Liu Ruyu datang.
Kedatangan Xiao Zhan dan Liu Ruyu dengan membawa lima Spirit Hell berkekuatan Deva Foundation membuat geger para penduduk, mereka terlihat sangat ketakutan seraya mengambil jarak.
"Tidak perlu khawatir, Spirit Hell ini sangat jinak. Mereka yang akan menjadi penjaga desa kalian yang baru." Xiao Zhan menjelaskan.
"Apa maksudmu jinak, Spirit Hell tidak sama dengan Spirit Heaven, mereka sangat buas dan haus darah."
"Sebaiknya kalian pergi dari desa ini, kedatangan kalian hanya menambah masalah baru."
Xiao Zhan dan Liu Ruyu terdiam saat mendengar respon para penduduk, sementara Jung An dan Jung Fu yang mempercayai keduanya berjalan mendekat dengan perasaan sedikit takut.
Namun setelah menyentuh salah satu Spirit Hell, kini keduanya mempercayai jika mereka sangat jinak, "Gege dan Jiejie tidak berbohong, Spirit Hell ini sangat jinak. Mereka bertingkah seperti kucing yang menggemaskan."
Mendengar perkataan Jung An membuat para penduduk seketika terdiam, terlebih lagi saat mereka melihat dengan mata kepala sendiri jika kelima Spirit Hell itu sungguh bersikap jinak dan menggemaskan.
Satu persatu para penduduk memberanikan diri untuk mendekat, mereka mencoba mengelus dan bermain dengan Spirit Hell yang benar-benar berbeda dari Spirit Hell yang sering mereka jumpai di alam liar.
"Benar-benar sulit dipercaya, bagaimana mereka bisa sejinak ini."
"Selama hampir 50 tahun aku hidup, ini pertama kalinya aku melihat Spirit Hell yang tidak buas dan agresif."
Para penduduk desa mulai mempercayai Xiao Zhan dan Liu Ruyu, mereka juga meminta maaf atas sikap mereka yang terlalu kasar sebelumnya.
Xiao Zhan dan Liu Ruyu hanya mengangguk pelan, keduanya tidak mempermasalahkan sikap para penduduk desa karena merasa jika hal itu sangat wajar.
— Un nouveau chapitre arrive bientôt — Écrire un avis