Télécharger l’application
58.82% Basketball Couple / Chapter 10: PERINGATAN PERTAMA

Chapitre 10: PERINGATAN PERTAMA

"Assalamualaikum" Salam galang yang udah sampai di depan pintu ruang kantor.

"Waalaikumsalam, sini galang sama gita masuk dulu" Jawab pak kepala sekolah.

"Baik Pak" Saut galang yang langsung masuk ke dalam ruang kantor bersama gita, kemudian mereka berdua pun duduk di kursi ruang kantor yang sudah di siap kan jika ada tamu yang datang, maupun orang tua murid atau orang lain yang ingin berkepentingan kepada pihak Sekolah.

"Kalian kenapa bisa telat" Tanya pak kepala sekolah yang sudah duduk di hadapan mereka berdua.

"I-ini pak kami bangun nya kesiangan, lalu saya buru-buru berangkat, eh di pertengahan jalan macet" Jawab galang benar kejadianya seperti itu.

"Emang kalian abis ngapain sampai kesiangan bangunya" Tanya kepala sekolah lagi.

"Hmm, gak buat apa-apa sih pak, mungkin tidurnya kemalaman" Jawab galang.

"Yudh sekarang kalian masuk, tapi inget lain kali jangan sampai kalian telat lagi, kalau kalian telat lagi, bapak gak akan segan-segan menghukum kalian, apalagi kamu galang, jangan sampai kamu bikin kecewa para guru dengan keteledoran kamu" Ucap pak kepala sekolah memberi keringanan untuk galang dan gita.

"Baik Pak, Terima kasih banyak sudah meringankan saya dan adik saya" Jawab galang.

"Iya sama-sama" Ucap pak kepala sekolah.

Galang dan gita pun bersalaman pada pak kepala sekolah, lalu mereka keluar untuk ke kelas nya masing-masing.

Sampailah galang di depan pintu masuk kelasnya.

"Assalamualaikum" Ucap galang memberi salam.

"Waalaikumsalam" Jawab guru yang sedang mengajar di kelas galang, begitu pula temennya yang lain yang melihat arah galang.

"Silahkan masuk" Ucap guru tadi.

"Terima kasih pak" Jawab galang lalu dia masuk dan salaman kepada gurunya.

"Kemana aja lu baru masuk dah mau ganti pelajaran dua nih" Tanya Dirga pada galang yang udah duduk di sampingnya.

"Kesiangan gwa" Jawab galang yang segera mengeluarkan buku pelajaran nya.

"Gak kena hukum gitu" Tanyanya dirga lagi.

"Gak, cuman di kasih peringatan" Jawab nya.

"Ohh"

Hanya sekitar 10 menit galang mengikuti pelajaran pertamanya.

Kringgg, kringgg, kringg

"Ok anak-anak pelajaran kita hari ini cukup sampe sini, karna bell udah bunyi" Ucap guru, lalu guru pun meninggalkan ruangan kelas itu.

"Baik Pak" Jawab murid serempak.

"Mit, tumben galang telat sampe ketinggalan pelajaran" Tanya rena temen sebangkunya.

"Gak tau gwa juga, tanya lah orangnya" Jawab mita yang sedang memperhatikan galang.

"Lah emang lu belum pernah kontekan atau apa gitu, gwa liat kan lu dah lumayan deket sama dia" Tanya rena lagi.

"Belum ada kepikiran gwa, masih malu hehe" Jawab mita malu.

"Dih dasar"

Itu lah mita, perempuan yang malu jika dia harus terang-terangan langsung sama orang yang dia deketin.

Di hanya ingin berjalan seadanya aja menurut takdir, karna dia pernah mempunyai sedikit trauma pada soal percintaan.

Sampai-sampai dia rela menghabiskan waktunya bahkan harta yang ia beli untuk pacaranya itu.

Maka dari itu, sekarang mita hanya mengikuti alurnya aja, tidak ingin cepat memliki laki-laki yang dia kagumi.

Walaupun dia tahu sikap galang yang tidak begitu mementingkan perempuan , apalagi dia juga mendapatkan info dari sahabatnya yaitu rena, kalau galang sikap nya tuh seperti apa.

"Assalamualaikum" Salam guru yang tiba-tiba masuk ke ruang kelas galang.

"Waalaikumsalam pak" Jawab murid serempak.

"Maaf sebelumnya, karna guru yang mengajarkan mapel pelajaran matematika sedang berhalangan hadir, saya yang akan menggantikannya" Ucap guru.

"Emang pak Yuda kemana pak" Tanya dimas pada gurunya.

"Saya kurang tau sih, kalau kamu mau tahu tanya pak kepala sekolah aja nanti ya" Jawab pak guru.

"Gak deh, nanti malah saya kalau ketemu pak kepala sekolah dapet siraman rohani lagi" Jawab dimas melas.

"Ahahahaahhaha" Teman-teman nya pun ketawa saat mendengar ucapan dimas.

"Gak papa dim, makin pinter lu nanti, ahah" Saut Dirga pada dimas.

"Pala kau tuh tambah pinter" Jawab dimas kesel.

"Sudah-sudah, sekarang kalian buka halaman 56,kalian kerjain yah, nanti kalau sudah selesai kumpulin di kantor meja pak Yuda" Ucap pak guru yang memberikan soal untuk para murid.

"Baik Pak"Jawab para murid, lalu pak guru yang memberikan soal langsung ke luar ruangan kelas.

Dua minggu lalu hal yang bikin menghebohkan semua kelas galang, karna pada saat itu, mereka yang sedang asik bercanda sambil menunggu guru masuk.

Dimas dan Dirga sedang memperaktekan gerakan silat yang di lihat oleh dimas, namun dimas tidak memperhatikan pintu ruang kelasnya.

Saat dimas mencontohkan pukulan balik badan tiba-tiba pak kepala sekolah masuk ke ke dalam kelas mereka.

Terjadilah saat dimas pergerakan memukul di belakang sudah ada pak kepala sekolah, pak kepala sekolah kena pukulan dimas di bagian hidungnya, untung aja tidak sekeras orang yang sedang baku hantam.

Pada saat itu juga dimas di hukum di depan teman-temannya langsung.

***

Sekitar 20 menit waktu istirahat pun tiba, mereka pun segera menyelesaikan soal yang sudah di berikan oleh guru tadi.

Setelah selesai mereka seperti biasa meninggalkan ruang kelas nya masing-masing.

"Oyy, mana cepet kumpulin tugasnya gwa mau buru-buru ke kantin nih" Ucap rena, kebetulan rena salah satu ketua kelas di kelas itu.

"Sabar apa ren, tinggal 1 soal lagi nih susah banget" Saut dimas yang melihat rena tidak sabaran banget.

"Makanya pinter, biar cepet selesai ngerjainya" Ucap rena menyakitkan, namun bagi mereka hanya bercanda, yah namanya juga temen.

"Eh rena, gak boleh gitu" Saut mita yang kaget mendengar ucapan rena.

"Abisnya sih dia selalu lama kalo soal ngerjain soal" Ucap rena membela diri.

"Udah-udah jangan di bahas nanti kalian berdamai lagi" Saut dimas yang berjalan menuju meja galang.

"Berantem dim, berantem, bukan berdamai" Ucap Dirga membenarkan ucapan dimas.

"Lang, gwa liat jawaban no ini dong" Ucap dimas yang sudah berada di meja galang.

Galang yang tidak menjawab, lalu dia hanya menyerahkan buku matematika nya itu.

Sekitar 20 detik dimas pun selesai mengerjakan tugas matematika nya itu.

"Nih punya gwa dah selesai sama bukunya galang juga" Ucap dimas memeberikanmu buku matematika nya pada rena.

"Ok makasih dimas yang ganteng" Jawab rena memuji.

"Uekk" Saut dimas yang jiji dirinya di bilang seperti itu.

Setelah semuanya beres, galang beserta temen cowok nya menuju kantin, sedangkan rena dan mita menuju ruang kantor untuk memberikan tugas nya di meja pak Yuda.

"Permisi" Ucap rena yang sudah di depan ruang kantor.

"Eh kamu, sudah selesai semua" Jawab guru yang tadi memberikan tugas matematika.

"Sudah pak" Jawab rena.

"Ya sudah kamu letakan bukunya di meja pak Yuda yah" Ucap pak guru mempersilahkan rena masuk.

"Baik pak" Jawab rena yang langsung melangkah masuk.

"Yudh pak saya pamit dulu yah" Ucap rena pamit pada guru tadi.

"Baik".

Kemudian rena dan mita berjalan ke kantin, yah seperti biasa untuk jajan sekalian mita menemukan galang.

Sampailah mereka berdua di kantin, rena yang memesan makanan sedangkan mita yang sudah duduk di samping galang.

"Hmm, kalian lagi pada makan apa" Tanya mita membuka obrolan pada temenya.

"Makan tumis kulit belalang" Jawab dimas ngasal.

"Bukanya lagi pada makan soto" Ucap mita.

"Udah tau pake nanya" Saut dimas lagi yang masih sibuk dengan makanya.

"Yakan gwa cuman basa basi, lagian kalian sibuk banget makan" Ucap mita cemberut.

"Udah-udah gak usah pada berantem sih" Ucap Dirga melerai.

"Nih mau gak" Ucap galang yang menyodorkan mangkok sotonya ke tempat mita.

"Eh, makasih lang, tapi gwa dah pesen kok sama rena, itu buat lu aja" Jawab mita yang kaget perlakuan galang.

"Beneran"? Tanya galang menatap mita.

" Iya galang"jawab mita senyum.

"Ok" Ucap galang yang langsung melanjutkan makanya.

"Oy, biasa aja kali liatinya" Ucap rena yang tiba-tiba dateng, mengagetkan mita yang masih melihat galang makan.

"Ehh, udah dateng" Ucap mita yang di kagetkan rena.

"Nih pesenanya" Ucap rena yang menyodorkan sebuah mangkok berisi bakso pada mita.

Mereka pun menikmati makanan nya masing-masing yang mereka beli.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C10
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous