Télécharger l’application
17.64% Basketball Couple / Chapter 3: PELAKU TIDAK HADIR

Chapitre 3: PELAKU TIDAK HADIR

Tok, tok, tok

"De, bangun dek" panggil tasya mengetuk pintu membangunkan kedua adik kecilnya.

"Iya kak" Jawab Gita yang sudah melekan mata.

"Yudh mandi, nanti abis mandi ke bawah sarapan" .

"Baik kak".

Tasya yang sudah membangunkan kedua adik kecil nya lalu tasya, membangunkan adik pertamanya, yaitu galang.

"Lang, galang, bangun dek" Panggil tasya mengetuk pintu galang.

"Iya" Jawab galang.

Serasa sudah memastikan adik-adiknya bangun, tasya pergi menuju dapur, untuk menyiapkan makanan untuk sang adik-adiknya.

Ketika tasya sedang menyiapkan sarapan, Tiba-tiba datang adik laki-laki yang kecil.

"Kak, ayah sama ibu kemana" Tanya dilan.

"Ayah sama ibu udah berangkat tadi subuh" Jawab tasya.

"Ohh"

Kemudian rangga pun berjalan kembali untuk menuju kamar mandi, karena kamar mandi yang di atas sudah di pakai Gita, rangga pun mengalah lebih baik mandi di kamar mandi lantai satu.

Beberapa menit kemudian, Gita pun datang ke dapur yang telah selesai mandi begitu pun sudah rapih memakai seragam sekolah.

"Kak, ayah sama ibu kemana" Pertanyaan yang sama pada sang kakanya.

"Ayah sama ibu dah berangkat dari tadi subuh de" Jawab tasya.

"Kalo bang galang sama bang dilan, dimana kak"? Tanyanya lagi.

" Mungkin mereka masih mandi".

Belum ada beberapa menit Gita bertanya pada tasya, galang pun keluar dari kamarnya menuju dapur, begitu pun dilan yang baru saja selesai mandi berpapasan oleh galang.

"Kak tunggu dilan, dilan mau pakai seragam dulu"ucap dilan.

" Iya de" Jawab tasya.

"Awas lu lama pake bajunya" Saut galang yang bertemu dilan.

"Iya bang" Jawab dilan pada galang.

"Ehh panjang umur, baru juga aku nanyain bang galang" Ucap Gita yang melihat bang galang hendak duduk.

"Emang ngapain nanya abang" Jawab galang ketus.

"Nanya aja bang , emang gak boleh" Ucap Gita cemberut, yang mendengar jawaban abangnya dengan jutek.

"Udah dek, dia mah orangnya emang begitu" Saut kak tasya menenangkan gita.

Galang yang tidak menghiraukan kedua saudara kandungnya, galang hanya diam dan menyendok nasi dan lauk pauk nya.

Beda dengan tasya dan Gita yang masih menunggu dilan untuk memakai seragam.

Galang yang melihat, Gita belom juga sarapan, lalu di tegur galang.

"Gita kenapa belum makan, nanti kita telat" Tanya galang.

"Gita nunggu bang dilan bang" Jawab Gita.

"Dia mah lama"

Di selang galang sedang bicara sama Gita, Tiba-tiba dilan pun datang.

"Yailah bang, selama apa sih" Saut dilan pada galang,yang secara tiba-tiba dateng.

"Iya lu mah lama, nunggu lu sama aja gwa nunggu kecebong yang kalo di jual bisa laku"jawab galang.

" Udah, udah yok makan, keburu kesiangan kalian"saut tasya yang melerai kedua adiknya.

Dilan pun segera duduk di kursi makan, kemudian mereka pun sarapan bersama.

Sungguh bahagia yah, jika di pagi hari memakan bersama keluarga nya.

Akhirnya sekitar 10 menit mereka selesai sarapan, ketiga adiknya tasya pun berpamitan pada tasya.

"Kak dilan pamit berangkat dulu yah" Ucap dilan berpamitan pada sang kaka.

"Kak Gita sama bang galang berangkat dulu yah" Ucap Gita berpamitan pada tasya.

Dilan yang sudah berpamitan kepada sang kaka, kemudian melangkah ke luar rumah untuk menaiki motor miliknya, begitu pun di susul oleh Gita dan galang.

"Senengnya liat mereka akur, yah walaupun kelakuan mereka sulit untuk aku prediksi" Gumam tasya yang sedang merapikan piring kotornya.

***

Sampailah galang dan Gita di sekolahan.

"Bang, Gita masuk ke kelas dulu yah" Pamit tasya pada galang.

"Yudh, belajar yang rajin". Jawab galang.

" Siap bang" Jawab Gita.

Ketika Gita hendak berjalan ke kelasnya, tiba-tiba ada seorang siswi, menghadang Gita, yang di lihat oleh galang.

"Pagi dek Gita" Sapa mita dengan senyum manisnya.

"Pagi juga kak" Jawab Gita, yang tidak kalah manis senyumnya sama mita.

"Nih buat jajan kamu, anggap aja ini rejeki kamu" Ucap mita yang memberikan uang jajan pada gita.

"Makasih yah kak,kaka baik banget sama gita" Jawab Gita.

"Iya sama-sama dek, yudh kaka ke kelas dulu yah, kamu belajarnya yang rajin" Ucap mita berpesan.

"Baik kak, makasih" Jawab Gita.

Mereka berdua pun berpisah, saat mita mengetahui galang sedang melihat ke arah dia bersama adiknya, mita pun menghampiri galang.

Begitu pun galang, yang tidak mau ke ketahuan, bahwa galang memang bener-bener memperhatikan mita yang bersama adiknya tadi, galang pun segera melangkah ke kelas.

"Pagi" Sapa galang pada temen kelasnya, yang sudah masuk ke kelasnya.

"Pagi juga lang, jawab serempak temenya.

" Wihh, kayaknya ada yang lagi bahagia banget nih"saut dimas yang melihat galang, tumben-tumbenan datang ke kelas sapa temenya.

"Iya gak biasa nya macan kita nyapa satu kelas yah dim" Bales Dirga pada ucapan dimas, yang di anggukan oleh dimas.

***

Kringgg, kringgg, kringgg.

Bell tanda istirahat telah tiba.

"Lang ke kantin yok,gwa laper nih" Ajak dimas.

"Hmm"

"Dih najis, gwa gak di ajak gitu" Saut Dirga melas, karna gak di ajak oleh dimas.

"Yailah baperan banget lu, kaya putri jantle" Jawab dimas.

"Putri malu beg*,itu namanya" Saut Dirga.

"Yudh yuk" Ucap dimas mengajak.

Mereka bertiga pun keluar kelas untuk menuju ke kantin.

Mita yang melihat galang beserta temenya ke kantin, mita pun mengikuti galang juga ke kantin.

"Mit, lu mau kemana" Tanya rena temen sejolinya.

"Mau ke kantin ikut gak" Ajak mita.

"Yok"

Sesampainya galang dan temenya di kantin, mereka bertiga duduk di kursi.

"Bentar gwa pesen makanan dulu sama minuman, lu berdua mau pesen apaan" Ucap dimas.

"Gwa samain aja mas" Jawab Dirga.

"Kalo lu lang" Tanya dimas pada galang.

"Gak usah" Jawab galang.

"Ok, tunggu bentar"

Dimas pun langsung memesan keinginan nya, selang dimas yang sedang memesan makanan, mita dan rena pun sampai di kantin.

"Lang,gwa boleh duduk di samping lu gak"tanya mita yang sudah berdiri deket gilang.

"Hmm"

Mita pun langsung duduk di sebelah mita, kemudian rena duduk di sebelah Dirga.

Ketika mereka sedang asik mengobrol kecuali galang hanya diam aja.

Sang ibu yang menghantarkan mie ayam pun datang.

"Nih dek, mie ayam sama minumanya" Ucap Ibu yang menghantarkan makanannya.

"Makasih bu" Jawab dimas.

"Mau gak mit, ren" Tanya dimas.

"Makasih dim, tadi di rumah" Jawab rena begitu pun Mita.

Mita yang melihat hanya dimas dan Dirga doang yang makan, Mita pun memberanikan diri untuk menanya kepada galang.

"Lang, lu gak ikut makan" Tanya Mita.

Galang hanya menggeleng.

"Lu mau minum apa" Tanya Mita lagi.

Galang hanya menggeleng.

Rena, dimas, dan Dirga yang melihat kedua orang temenya hanya bisa diem, ntah apa yang mau di ucapkan oleh mereka bertiga.

"Kalau gitu, tunggu aja yah gwa mau pesen dulu" Ucap Mita, yang berdiri dari duduknya menuju warung yang di inginkan.

Mita pun melangkah, menuju warung yang Mita inginkan, sekalian membelikan untuk galang dan juga membayar pesanan dimas dan Dirga.

Selesai lah pesanan yang di inginkan Mita, Mita pun kembali ke tempat duduk temenya berada, sambil membawa jus buah kesukaan Mita dan galang.

"Nih lang, buat lu" Memeberikan sebuah jus kesukaan galang pada galang.

"Makasih mit" Ucap galang tanpa menoleh ke wajahnya Mita.

"Sama-sama lang"

Galang pun hanya diam dan meminum jus yang di berikan oleh Mita, galang tidak menanyakan dari mana Mita bisa tau, bukan so cool atau nanti di sangka kepoan, karna galang berpikir, Mita tahu jus kesukaanya pasti dari adiknya.

Karna Mita sangat deket sekali sama Gita.

"Yudh yah gwa duluan ke kelas lang, yuk ren" Ucap Mita.

Mita pun melangkah kembali ke kelasnya bersama rena.

"Buset, tutor jadi galang dim, enak bener di beliin jus ey, sama cewek cakep di sekolahan lagi, mana anak dari punya sekolahan, orangnya juga gak royal" Ucap Dirga panjang lebar.

"Tau ahh, iri aja lu sama galang" Saut dimas, yang menghantarkan mangkok mie ayamnya ke pada bu warung.

"Dih si bocah jawabnya gitu banget" Saut Dirga.

Galang yang melihat tingkah kedua temenya hanya menggelengkan kepalanya.

"Nih bu mangkok mie ayamnya, jadi semua berapa" Tanya dimas pada ibu penjual mie ayam.

"Udah gak usah nak, soalnya udah ada yang bayarin, cewek" Jawab sang ibu.

"Hah, siapa bu" Tanya dimas penasaran.

"Katanya dia jangan, di kasih tau namanya kalo ada yang nanya" Jawab sang ibu.

"Yudh makasih yah bu"

"Sama-sama yah dek"

Dimas pun kembali ke tempat duduk temenya berada, sambil memikirkan siapa yang bayarin mie ayam gwa yah.

***

Kringggg, kringggg,kringgg

Bell pelajaran terakhir di mulai

Galang, dimas dan Dirga segera melangkah ke kelasnya karna bell sudah berbunyi.

"Bro ke kelas yok, udah bell nih" Ajak dimas pada kedua temenya.

"Lu berdua duluan aja, gwa ke kamar mandi dulu" Jawab galang

" Ok lang, yudh yuk ga"ajak dimas pada Dirga.

Setelah dimas dan Dirga sudah tidak terlihat oleh mata galang, galang pun segera ke kelas orang yang memalak adiknya.

Sampainya galang di depan kelas pelaku, untung aja belum ada guru masuk, galang pun langsung masuk ke kelas pelaku.

Lalu galang menanyakan temen kelas pelaku tersebut.

"Misi, maaf gwa mau nanya yang namanya lion dia masuk gak" Tanya galang pada salah satu temen lion yang berada di deket pintu masuk kelas itu.

"Ohh dia, sekarang lagi gak masuk hari ini" Jawab temen kelas lion.

"Ok makasih yah"

Setelah mengetahui bahwa pelaku tersebut tidak masuk, galang kembali ke kelas dengan rasa kesel.

"Njir, pengecut banget nih bocah, awas aja lu ketemu gwa, gwa abisin lu" Gumam galang.

Sampailah galang di kelasnya dan menduduki bangkunya.

"Buset dah lu ke kamar mandi apa pindah alam lu" Tanya dimas pada galang.

"Gwa abis nengokin cucu, di luar angkasa" Jawab galang ngasal.

"Astronot maksud lu" Saut dimas

Saat mereka berdua berbincang, tiba-tiba Mita memanggil galang.

"Lang" Panggil Mita.

Galang pun menolehnya sebentar lalu mengalihkan mukanya kembali.

"Hmm, tadi jus nya abis gak" Tanya Mita.

Galang hanya mengangguk.

Mita yang mengetahui jawaban galang,walaupun hanya dengan anggukan kepala, namun Mita pun merasa senang, karna baru pertama kalinya Mita bisa memberikan iya sesuatu.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C3
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous