Télécharger l’application
85.45% Pilihan Langit / Chapter 47: Membuat Pedang Tingkat Ilahi

Chapitre 47: Membuat Pedang Tingkat Ilahi

Zang Lung kembali mulai membuat dengan bahan pedang gagal buatan pertamanya, dia mencairkan kembali pedang itu dan mulai membentuknya kembali menjadi sepasang senjata Belati, sambil dia mengisi kedua Belati tersebut dengan kekuatan jiwanya.

Whhuuzzz...,

Sepasang Belati berwarna Hitam keluar dari dalam Tungku Jiwa dan melayang diatasnya dengan memancarkan aura berwana ungu, kemudian dia menarik kedua belati tersebut dan memberikan pegangan atau gagang yang terbuat dari bahan kayu besi yang sangat keras setelah itu dia membuatkan sebuah kotak kayu sebagai tempat untuk menyimpan kedua belati tersebut.

"Nah bagus...!, hanya dalam waktu 12 menit sepasang Belati Hitam tingkat Legenda telah selesai kamu buat dengan sempurna..., dan sebaiknya jika setiap membuat senjata tingkat Dewa, Surgawi dan Ilahi...? kau harus memberikan sebuah nama kepada senjata tersebut...!, dan nama itu ada berkaitan erat dengan bahannya, tempat pembuatannya atau situasi tertentu sehingga senjata itu tercipta...!, dan yang perlu kau ingat ketika sebuah senjata buatanmu selain memancarkan aura tapi kemudian senjata tersebut bergetar keras seakan-akan hidup...?, kemungkinan senjata buatanmu berada di Tingkat Ilahi...!, dan senjata tersebut memerlukan pengukuhan sebagai senjata Ilahi melalui Pembaptisan Petir...!, sama seperti ketika membuat pil tingkat Surgawi...!" kata sang guru menjelaskan.

"Ohh begitu...?, mmm..., bagaimana dengan belati yang aku buat tadi Guru...?, apa sebaiknya aku namakan 'Belati Naga Hitam'...?, itu karena belatinya berwarna Hitam kemudian belati tersebut tercipta atas petunjuk Guruku sang Dewa Naga...!, bagaimana Guru...?, hehehe..." kata Zang Lung yang terlihat senang karena senjata buatannya kali ini mendapat pengakuan dari sang Guru.

"Hahaha..., bagus..., bagus...!, aku suka..., hahaha..." jawab sang Guru senang sambil tertawa terbahak-bahak.

"Baiklah berlatihlah terus sampai sempurna...!, dan ingat kekuatan phisikmu baru boleh kau gunakan sebulan kemudian...!, aku akan pergi kesuatu tempat untuk mencari bahan-bahan yang bagus sebagai bahan latihanmu..., dan untuk sementara kamu berlatih dengan bahan-bahan yang masih tersedia itu...!" kata sang guru kemudian menghilang tanpa menunggu jawaban dari muridnya.

Whhuuuzzz...!

Perginya sang guru tidak membuat Zang Lung beristirahat atau bersantai ria, tapi dia melanjutkan pembuatan senjatanya sambil mengasah ketrampilannya. Terutama dalam hal kecepatan membuat sebuah senjata, apalagi saat ini dia masih memiliki bahan batu meteor yang sangat besar dan bisa dia gunakan untuk membuat ratusan buah senjata.

"Hmm..., batu intan adalah bahan terkuat dan paling keras...!, biar aku coba untuk melihat berapa lama sampai bahan itu mencair...? sekalian bereksperimen dengan menggunakan lebih dari 2 bahan...!" kata Zang Lung dalam hati dengan rencananya membuat sebuah pedang dengan bahan lebih dari 2 macam.

Kemudian Zang Lung mulai menambah panas Tungku Jiwa miliknya sampai badan tungku terlihat memerah, kemudian memasukkan batu intan terlebih dahulu. Selain membakar tungku, Api Surgawinya juga membantu membakar langsung batu intan tersebut agar lebih cepat mencair. 30 menit berlalu, terlihat batu intan itu mulai mencair dan segera Zang Lung memasukkan batu meteor kedalam tungku dan menambahkan butiran besi putih yang ditinggalkan oleh sang guru untuknya berlatih. Setelah melihat seluruh bahan sudah mencair semua, dia mulai menggunakan Kekuatan Energi Spiritualnya untuk mengaduk-aduk campuran bahan senjata itu sampai terlihat cairan dari 3 bahan sudah menyatu. Selanjutnya dia mulai memberikan Energi Spiritualnya kedalam campuran itu dan mulai membentuk sebuah bilah pedang yang sedikit tipis dan terlihat ramping, setelah terbentuk dia mulai mendinginkan Tungku Jiwa dan dengan Kekuatan Energi Yin miliknya dia membasuh Bilah Pedang tersebut. Zang Lung bermaksud agar Bilah Pedang tersebut cepat menjadi dingin, makanya dia membasuhnya dengan Energi Yin dan kemudian terlihat asap putih mengepul dari dalam tungku.

Whhuuusss...!,

Bhhuuummm...!,

Nguuunnng..., Nguuunnng...,

Zheeetttt..., Zheeetttt...,

Brrruuukkk...!,

"Ahh... Aduuhhh...,"

Suara ledakan yang sangat keras terdengar keluar dari dalam Tungku Jiwa, membuat Zang Lung terlempar kedinding pondok latihannya. Kemudian dia kembali duduk dan melihat sebuah pedang berwarna putih yang ditengahnya terdapat lapisan transparan yang membentuk garis lurus dan memancarkan cahaya dan di sekeliling mata pedang yang tajam mengeluarkan Aura Kekuatan Energi Dingin. Sambil melayang keluar dari dalam Tungku Jiwa, Pedang tersebut mengeluarkan suara mendengung dan bergerak sendiri ke kiri dan ke kanan seperti menebas sesuatu.

"Hahhh...!, Pedang Tingkat Ilahi...?, ahh..., ciri-cirinya sama seperti yang guru katakan...!" kata Zang Lung dalam hati dan terkejut bercampur gembira dengan hasil buatannya.

Whhuuuzzz...!

"Apa yang terjadi muridku...?" tanya sang guru yang terlihat cemas karena mendengar ledakan yang keras dari dalam pondok latihan muridnya.

"Kakak...!, kak..., kakaaaakkkk...!" suara teriakan Zang Ling dari luar pondok juga terdengar.

Brruuuaakkkk...!,

Gadis kecil itu tanpa menunggu persetujuan pemilik pondok, langsung mendobrak pintu pondok yang tertutup dan masuk kedalam menemui sang kakak.

"Kak...!, apa kamu baik-baik saja...?, apa yang meledak barusan...?" tanya Zang Ling yang terlihat khawatir.

"Hmm..., lihat itu...!, itu yang membuat ledakan tadi...!" kata Zang Lung sambil menunjuk sebuah pedang berwarna putih memancarkan cahaya dan sedang melayang bergerak-gerak diatas Tungku Jiwa.

"Ini...?, astaga muridku...!" tanpa berkata lebih lanjut sang guru menggerakkan kedua telapak tangannya membuat sebuah Formasi pelindung dan seketika membungkus pedang tersebut.

"Hahh...!, bakatmu memang menentang surga muridku...!, kau baru saja membuat sebuah Pedang Tingkat Ilahi yang memiliki Energi Spiritual sendiri dan ber Aura Yin..., sepanjang pengetahuanku tentang Alam Semesta ini..., Pedang Tingkat Ilahi baru 2 sosok yang berhasil membuatnya...!, mereka adalah Kaisar Dewa dan sang Dewa Pedang sendiri...!, itu artinya kamu adalah orang ketiga di Alam Semesta ini yang berhasil membuatnya muridku...!, sungguh aku sangat bangga memiliki murid sepertimu...!" kata Dewa Naga sambil tersenyum puas.

"Nanti saat kau menjalani kesengsaraan petir di Alam surgawi bawalah pedang ini juga bersamamu...!, agar menerima pembaptisan petir untuk pengukuhannya sebagai Pedang Tingkat Ilahi..., dan sementara pedang ini aku buatkan segel untuk menyembunyikan keberadaannya...!, agar tidak tercium oleh orang-orang Langit yang menginginkannya...!" kata sang Guru menjelaskan.

"Buatkan gagang dan sarung pedang yang sesuai dengan nilai pedang ini sebagai penghormatan tingkat keilahiannya...!, dan sebaiknya kamu mencari bahan Batu Giok Laut..., yang adalah jenis Batu Giok yang terdapat didasar lautan yang dalam dan sangat keras serta kuat...!, Batu Giok tersebut dapat menahan tekanan dan benturan yang besar dan Warnanya Biru Laut...!" kata gurunya menambahkan.

"Baik Guru...!, murid akan mencari keberadaan baha Batu Giok tersebut..." kata Zang Lung kemudian menyimpan Pedang Tingkat Ilahi buatannya kedalam cincin dimensi.

Zang Ling yang berada didalam pondok latihan kakaknya terlihat bingung dan kaget melihat semua yang terjadi, kemudian dia juga merasa senang mendengar penjelasan Dewa Naga bahwa kakaknya adalah orang ketiga di Alam Semesta yang membuat Senjata Tingkat Ilahi.

"Lanjutkan latihamu muridku...!, aku masih akan bersama adikmu dipondoknya..., ayo kita kembali putri kecil...!, kita akan melanjutkan latihanmu dan biarkan kakakmu fokus dengan latihannya..., jangan diganggu...!" kata sang Dewa Naga.

"Baik kakek Dewa...!" kata Zang Ling kemudian keluar dari pondok latihan milik kakaknya dan menuju pondoknya sendiri untuk melanjutkan latihan dari Dewa Naga.

Kemudian Zang Lung melanjutkan latihannya membuat senjata dengan sisa bahan Batu Meteor, Biji Baja Merah, Baja Karbon dan Biji Besi Putih, semua bahan-bahannya itu masih cukup untuk membuat 4 buah senjata. Zang Lung juga memikirkan tentang sebuah nama yang akan dia berikan terhadap Pedang Tingkat Ilahi buatannya, dan setelah memikirkan beberapa nama dia menetapkan Pedang Naga Es sebagai nama Pedang tersebut. Proses selanjutnya Zang Lung membuat senjata dengan campuran bahan Batu Meteor dicampur dengan Biji Baja Merah sebanyak 2 batch (2 kali pembuatan), dan akan dia isi dengan Kekuatan Elemen Api. Kemudian pembuatan kedua adalah campuran bahan Batu Meteor dengan Baja Karbon dan akan diisi dengan Kekuatan Elemen Petir serta yang ketiga adalah campuran Batu Meteor dengan Biji Besi Putih dengan menambahkan Kekuatan Elemen Cahaya dan tentunya dari keempat proses pembuatan senjata tersebut Zang Lung juga menambahkan Kekuatan Spiritualnya.

Proses pembuatan pertama Zang Lung membutuhkan waktu yang agak lebih lama dari sebelumnya yaitu selama 40 menit, hal ini terjadi karena sekaligus dia membuat 2 batch yang dia masukkan kedalam Tungku Jiwa yang artinya akan menghasilkan 2 buah pedang. Setelah menunggu beberapa saat dia mulai membentuk 2 buah Bilah Pedang dari cairan berwarna merah kehitaman itu dengan menggunakan Kekuatan Spiritualnya, bersamaan dengan Energi Kekuatan Yang kearah Bilah Pedang yang mulai terbentuk dengan sempurna. Beberaapa saat kemudian terlihat kepulan asap berwarna merah mulai keluar dari dalam Tungku Jiwa dan,...

Wuuusss..., Wuuusss...,

Zheeesss..., Zheeesss...,

Bhhuuummm...!,

Brruuukkk...,

Nguuunnng..., Nguuunnng...,

Zheeetttt..., Zheeetttt...,

Kejadian yang sama kembali terjadi tapi terlihat hanya ada sebuah Bilah Pedang yang bergerak-gerak seakan menebas sesuatu disekitarnya, Pedang berwarna merah mengkilat mengeluarkan Aura Yang disertai percikan api dari keliling sisi yang tajam dan yang satunya hanya diam melayang diatas tungku. Seketika gurunya kembali sudah berada disampingnya sambil menatap dua bilah pedang yang melayang diatas tungku tersebut.

"Ohh..., muridku...!, entah apalagi yang harus kuucapkan kepadamu..., hanya sebuah penghargaan dari Langit yang cocok untukmu saat ini...!, yaitu Master Penempa Ilahi dan selama jutaan tahun aku hidup belum ada seorangpun yang mendapatkan gelar tersebut...!" kata sang guru menjelaskan.

6 Dewa Penguasa tertinggi saat ini adalah sisa para Dewa yang selamat dari pembantaian yang terjadi 1 juta tahun yang lalu oleh Ras Iblis, dan mereka inilah yang memilih Zang Lung untuk menjadi penjaga keseimbangan di Alam Semesta sekaligus untuk menjaga Alam Semesta dari niat jahat para Ras Iblis yang berencana akan kembali menguasai Alam Semesta.

Ke-Enam Dewa Penguasa tersebut adalah :

1. Dewa Pengetahuan - umur 10 juta tahun, tingkat Dewa Maha Tinggi tahap 198.

2. Dewa Obat - umur 11 juta tahun, tingkat Dewa Maha Tinggi tahap 200.

3. Dewa Cahaya - umur 12 juta tahun, tingkat Dewa Maha Tinggi tahap 202.

4. Dewa Naga - umur 12 juta tahun, tingkat Dewa Maha Tinggi tahap 203.

5. Dewa Perang - umur 15 juta tahun, tingkat Dewa Maha Tinggi tahap 211.

6. Kaisar Dewa - umur 18 juta tahun, tingkat Dewa Maha Tinggi tahap 341..

Zang Lung terdiam bingung dan kaget mendengar penjelasan Gurunya Dewa Naga, kemudian sang guru memasang segel dengan membentuk sebuah Formasi pada salah satu pedang yang bergerak-gerak itu. Kemudian Zang Lung membuatkan kotak kayu sebagai tempat penyimpanan sementara untuk Pedang Ilahi ciptaannya yang kedua sambil menunggu tersedianya bahan terbaik.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C47
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous