Pertemuan Keluarga Besar dalam suasana pesta menjadikan suasana semakin meriah, karena saat inilah masing-masing keluarga menceritakan keadaan keluarganya dan pusat perbincangan selain kepada pengantin baru juga terutama kepada Zang Lung yang baru menampakkan batang hidungnya. Suasana acara pesta malam itu langsung heboh dengan kedatangan seorang bocah yang baru berusia 8 tahun tapi tampang dan postur tubuhnya seperti anak yang sudah berusia 12 tahun, dengan senyum sumringah dia menghampiri para buyutnya membungkuk hormat dan mencium telapak tangan mereka. Kemudian menuju kakek dan neneknya selanjutnya kepada ayah dan ibunya tercinta, dia sujud dengan satu kaki dan mencium telapak tangan mereka, selanjutnya memberikan hormat menundukkan kepala kepada semua paman bibinya.
"nak Lung...!, kemarilah..." kata Mei Yu.
"Ya..., nenek buyut...!" kata sang bocah dan berjalan menuju nenek buyutnya.
Mei Yu menepuk-nepuk bahu sang bocah dan mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang,...
"Ketampananmu mirip kakek buyutmu waktu muda dulu...!, jadi kamu juga harus menjadi kuat bahkan lebih kuat dan sakti dari siPendekar Pedang Emas itu...?, hehehe...!" goda nenek buyutnya sambil menarik sang bocah kepangkuannya.
"Haiss..., nek..., jangan dipangku seperti ini...!, aku sudah besar..., malu dilihat YuWen dan Mei kecil...!" kata Zang Lung protes.
"Hahaha...!,
Suara gelak tawa semua anggota keluarga dalam ruangan itu mendengar keluhan sang bocah
"Wah..., cucuku tingkat kekuatanmu cepat sekali naiknya...!, sekarang Hawa Murni Langit tahap 10...!, tingkatan itu sudah sama dengan tingkat kekuatan murid elit perguruan...!" kata paman Rong.
Struktur dan Tingkatan Murid 'Perguruan Pedang Emas'
Murid Luar : Hawa Murni Dasar
Murid Dalam : Hawa Murni Lanjut
Murid Inti : Hawa Murni Ahli
Murid Elite : Hawa Murni Langit
"Ahh..., ini karena aku rajin latihan kek...!, juga aku berkultivasi ditempat khusus yang dibuat oleh guruku...!, hehehe..." kata Zang Lung.
"Kamu memang jenius cucuku...!" kata Zang Wui sang Tabib.
"Nanti kakek akan buatkan beberapa Pil Energi dan Pil Stamina untukmu biar tambah kuat...!" kata Zang Ro sang Alkemis.
"Terimakasih semuanya...!, tidak usah repot-repot karena aku juga sudah diajarkan oleh guruku tentang profesi Alkemis dan Tabib" kata Zang Lung.
"Paman Cian...!, nanti kalau mau berburu ajak aku ya...?, sekalian aku mau cari pengalaman ...!" kata Zang Lung kepada pamannya Zang Cian.
"Baik...!, siapkan dirimu..., 2 mingu lagi adalah musim berburu..., dan kita akan melakukan perburuan di Hutan Kabut...!" kata Zang Cian.
"Kami juga ikut...!" kata Zang YuWen dan Zang Mei bersamaan.
"Hahaha...!,"
Suara tawa semua yang berada didalam rangan tersebut...,
"Kalian berdua tunggu saja dirumah...!, sambil menyiapkan bumbu daging yang enak...!" kata Zang Lung.
Canda dan tawa dalam ruangan paviliun keluarga Zang Wui dan Sun Lei semakin ramai dengan kehadiran Zang Lung, pujian mereka kepadanya tidak membuat dia besar kepala karena dengan pengetahuan yang dimilikinya Zang Lung sudah bisa bersikap untuk bagaimana menghadapi segala pujian. Ada satu prinsip yang dipelajarinya tentang filosofi tanaman padi yang semakin berisi akan semakin menunduk karena ketika tetap menegakkan kepala kita dihadapkan dengan banyak cobaan seperti pohon ketika semakin tinggi akan lebih banyak hembusan angin yang menerpanya. Walau diusianya yang masih 8 tahun Zang Lung sudah banyak mendapat tempaan hidup didalam latihannya, karena didalam setiap latihannya mengandung pelajaran kejiwaan seperti menahan sakit, menahan nafsu, berserah pada keinginan alam, menahan tekanan dari luar dan lainnya.\
Latihan tersebut selain menempa phisik tubuhnya juga menguatkan jiwanya, dengan proses penempaan yang berulang ulang akan membuat pondasi yang kokoh seperti batu karang dipinggir pantai yang setiap saat diterpa gelombang kecil sampai badai tapi tetap kokoh berdiri. Pesta masih berlangsung dengan meriahnya dan para pria dewasa bersahut-sahutan dengan cawan araknya dan wanita-wanita berkumpul di satu sisi dengan berbagai gosip keseharian mereka, dan disisi lain terlihat dua sosok yang adalah sepasang pengantin baru sedang mencari celah untuk segera menuju keperaduan mereka tapi ditahan oleh seorang bocah.
"Tadaaaa...!, kamu ketahuan...?, hehehe..., maaf paman dan bibi saya becanda..., aku hanya ingin memberikan hadiah pernikahan ini untuk paman dan bibi..., tolong diterima ini...!" kata Zang Lung sambil memberikan masing-masing sebuah cincin dimensi tingkat lanjut-2 kepada pasangan pengantin baru itu yang sudah dia isi dengan masing-masing 1 juta keping emas didalamnya.
#Tingkatan Cincin Dimensi#
Dasar - 1 = Luas 10 meter persegi.
Dasar - 2 = Luas 50 meter persegi.
Lanjut - 1 = Luas 100 meter persegi.
Lanjut - 2 = Luas 200 meter persegi.
Tinggi = Luas 500 meter persegi.
Langit = Luas 1 Km persegi.
Dewa = Luas 10 Km persegi.
Surgawi = Luas 100 Km persegi.
Untuk cincin dimensi tingkat Dewa dan Surgawi telah memiliki ruang khusus untuk makhluk hidup dan hanya dapat digunakan dengan menggunakan Energi Spiritual termasuk cincin dimensi tingkat Tinggi dan tingkat Langit, sedangkan cincin dimensi tingkat Dasar dan tingkat Lanjut bisa digunakan oleh para pembudidaya Energi Hawa Murni di Alam Fana. Cincin-cincin dimensi tersebut sudah berada dalam cincin dimensi tingkat Surgawi milik Zang Lung pemberian gurunya Dewa Pengetahuan dengan jumlah ratusan buah dengan berbagai tingkatan, dan didalam cincinnya itu juga terdapat tumpukan kepingan emas dan kepingan platinum setinggi gunung serta berbagai jenis batu Energi, Pedang Kaisar dan berbagai jenis senjata tingkat Kuno, Dewa dan Surgawi serta berbagai kitab teknik tingkat Surgawi dan beberapa stel pakaiannya.
"Wah...! terimakasih nak...! kamu baik sekali cincinnya sangat bagus dan cantik..." kata bibi Ming Yin.
"Ini namanya cincin dimensi bibi...!, bukan hanya sebagai hiasan tapi juga berfungsi sebagai tempat menyimpan barang..., dan sebagai tanda kepemilikan teteskan darah masing-masing keatas cincin itu...!, kemudian untuk menggunakannya alirkan Energi Hawa Murni kecincin dimensi melalui jari dimana letak cincin itu..., kemudian fokuskan Energi Hawa Murni untuk melihat atau mengambil barang yang berada didalamnya dan untuk memasukkan barang fokuskan juga dengan barang yang akan kita masukkan kedalam cincin dimensi...!" kata Zang Lung menjelaskan cara penggunaan cincin dimensi tersebut.
"Wah...!, terimakasih nak... didalamnya sudah ada isinya dan banyak sekali kepingan emas pemberianmu...!" kata paman Zang Fei yang terlihat sangat senang.
"Itu adalah hadiah pernikahan paman dan bibi...!, mudah-mudahan bisa berguna..., hehehe..." kata Zang Lung senang bisa membuat pasangan pengantin baru tersebut bahagia.
Setelah itu dia juga memberikan kepada semua anggota keluarga inti sama dengan yang diberikan kepada Zang Fei dan Ming Yin, dan khusus kepada ayah ibunya karena sudah dapat menggunakan Energi Spiritual dia memberikan cincin dimensi dengan tingkat Dewa dan pada setiap cincin telah terisi 1 juta keping emas.
"Satu permohonanku kepada semuanya... untuk merahasiakan pemberianku ini...!, cukup kita saja keluarga ini yang mengetahuinya karena ini sesuai dengan pesan guruku...!, jika tidak nantinya akan menyulitkan bahkan membahayakan diriku...!" kata Zang Lung.
"Baiklah cucu...!, dan terimakasih kamu sudah begitu baik kepada kami semua..., tapi apakah isinya sama semua...?, dan siapakah gurumu ini...?, aku ingin mengenalnya...!" kata Zang Lang sang Pendekar Pedang Emas.
"Aku bertemu guruku 6 bulan yang lalu ketika aku sedang mencari udang disungai dekat paviliun kami...!, katanya aku berbakat dan kemudian mengangkatku sebagai muridnya...!, dia seorang pengelana dari benua lain..., dia juga seorang Alkemis dan Tabib makanya dia sangat kaya...!, dan juga guruku tidak mau dikenali oleh siapapun kecuali keinginannya sendiri...!" kata Zang Lung menjelaskan seadanya sambil tersenyum karena merahasiakan keberadaan guru-gurunya sesuai dengan pesan mereka.
"Apa saja teknik yang sudah kau pelajari...?, bolehkah kami melihatnya...?" kata kakek Zang Tong.
"Kakek buyut Zang Lang tingkat Hawa Murni Spiritual tahap 18..., nenek buyut Mei Yu tingkat Hawa Murni Spiritual tahap 15..., kakek buyut Zang Moo tingkat Hawa Murni Spiritual tahap 16..., kakek Rong tingkat Hawa Murni Spiritual tahap 9...!, hehehe..." kata Zang Lung sambil terkekeh karena dengan teknik Mata Dewanya dia bisa melihat lebih dari pada itu seperti membaca pikiran mereka dan yang lainnya.
"Ehh..., adik sepupu...!, kau harus ajari kami juga teknik itu...!" kata Zang YuWen dan Zang Mei bersamaan.
"Beres kakak sepupuku yang cantik-cantik...!" kata Zang Lung.
Kehebohan demi kehebohan dalam acara pesta tersebut karena Zang Lung juga menyempatkan untuk mentransfer pengetahuannya tentang Alkemis kepada kakek Zang Rou dan pengetahuan tentang Pengobatan kepada kakek Zang Wui serta pengetahuan tentang Alam Semesta kepada ketiga pasangan kakek dan nenek buyutnya, dan selanjutnya dia berjanji akan memberikan beberapa teknik tingkat Langit dan tingkat Dewa kepada kakek Zang Rong sebagai Patriark Klan Zang sekaligus sebagai Ketua Perguruan Pedang Emas. Tanpa mereka sadari malam semakin larut dan satu persatu kereta gerbong keluar dari komplek paviliun keluarga kakek Zang Wui dan nenek Sun Lei juga dimana menjadi tempat tinggal pamannya Zang Fei dan bibi Ming Yin yang baru menikah, mereka kembali kepaviliun mereka masing-masing untuk beristirahat. Sementara Zang Yun, Lung Nie dan Zang Lung serta Zang Ling ikut juga berpamitan untuk kembali kepaviliun mereka.