Sinkronisasi ingatan atau yang sering disebut pengambil ahlian pengalaman di kehidupan sebelumnya, Dimana hal ini hanya bisa dilakukan bersama seorang budak yang sudah mendatangi kontrak tuan dan budak oleh tuannya.
Namun pada umumnya, Sinkronisasi ingatan ini selalu bersifat satu mengambil semua, dan satu kehilangan semua.
Dimana sang tuan akan memaksa sang budak dengan menggunakan perintah mutlak kontrak untuk membiarkannya mengambil seluruh kenangan sang budak, tanpa harus membagi miliknya.
Entah apakah itu untuk memastikan bahwa sang budak bukan musuh dalam selimut, atau untuk mengambil seluruh pengalaman hidupnya.
Sebab dalam proses sinkronisasi ingatan, sang pembaca tidak hanya akan melihatnya seluruh ingatan yang dibaca dari sisi ketiga, melainkan memainkan peran tokoh yang ingatannya sedang dibaca.
Dengan begitu, seluruh pengalaman hidup dari awal lahir hingga akhir target akan di copy seluruhnya ke pembaca.
Tentu saja untuk mendapatkan semua pengalaman itu, sang pembaca harus bisa menahan ingatan itu, dan saat sang pembaca tidak bisa lagi menerima ingatannya, atau tidak lagi mampu menerima siksaan hidup dari ingatan itu, maka sinkronisasi pikiran akan memaksanya untuk menghentikan proses membaca ingatan.
Namun setelah dihentikan, maka apa yang telah dibaca oleh sang pembaca, itulah yang akan mereka dapatkan, dan untuk yang tersisa belum dibaca, itu akan diubah menjadi sebuah film pendek biasa yang dikirimkan ke otak.
Kembali.
Xin Sheng sekarang ini sedang memeluk erat Qi Yun yang sedang menangis tersedu-sedu di dadanya.
Melihat bahwa Qi Yun menangis hingga seperti ini karena membaca ingatannya, Xin Sheng segera tidak bisa menahan rasa bersalah di dalam hatinya.
Apakah aku terlalu naif?? Atau apakah aku terlalu bersemangat hanya karena mendapatkan seseorang yang mencintaiku walau hanya... Sedikit??
"Apakah itu sangat mengerikan??"
Tanya Xin Sheng dengan lembut sambil menepuk-nepuk pundak Qi Yun dengan ringan.
Menghentikan nangisnya, Qi Yun dengan gemetar mengangkat kepalanya mengucapkan sesuatu dari mulutnya.
"Ba-bagaiman kamu bisa bertahan...??"
"Ha??"
Ucap Xin Sheng bingung dengan maksud pertanyaan Qi Yun.
"kenapa kamu tidak pergi ke dunia lain, dan meninggalkan dunia dengan orang-orang busuk di dalamnya ini??"
Terkejut dengan perkataan Qi Yun, Xin Sheng membuka matanya lebar-lebar sebelum menggelengkan kepalanya menjawab.
"Aku tidak bisa melakukan itu.... Sebagai orang yang membunuh terlalu banyak orang kuat dibumi, saya tidak bisa meninggalkan tanggung jawabku untuk menjaga bumi"
"Bahkan jika semua orang membencimu, dan berharap kamu mati??"
"Ya bahkan semua orang membenciku, aku tetap akan memenuhi tanggung jawabku"
Mendengar jawaban Xin Sheng yang penuh tanggung jawab, dan tak tergoyahkan ini, Qi Yun hanya bisa menatapnya sebagai orang bodoh.
Sebab saat dirinya membaca dan menjalani seluruh hidup Xin Sheng, ia yang selalu bersifat baik dan pemaaf menjadi tidak memiliki kesabaran sama sekali.
Bayangkan saja, walau sudah melakukan berbagai cara agar mendapatkan seseorang yang bisa menemaninya, atau hanya berteman dengannya, Xin Sheng Tetap tidak bisa memilikinya.
Setiap usahanya selalu membawa dia ke jalan kesepian, tidak ada yang ingin mendekatinya, bahkan setelah dia menyelamatkan hidup seseorang, orang tersebut malahan akan melihatnya dengan mata menghina dan jijik.
Saat Qi Yun yang memainkan posisi itu, ia menjadi tidak memiliki kesabaran dan sangat ingin mengendalikan tubuh Xin Sheng untuk segera meninggalkan dunia yang busuk ini atau bahkan menghancurkannya.
Namun segala usahanya tidak memiliki hasil, karena dalam keadaan ini dia hanya bisa melihat dan mengalami, bukan mengubah ingatan Xin Sheng.
Walau Xin Sheng memiliki kemampuan untuk pergi dari bumi saat dirinya sudah mencapai level 99 saat itu, ia tetap dengan teguh memilih tinggal dibumi, sendirian menghadapi jutaan makhluk asing yang menginvasi bumi.
Tentu dalam kenangan itu, Qi Yun juga mengalami sifat Xin Sheng yang terlalu tiran, Dimana apa yang ia inginkan harus dipatuhi.
Namun setelah melihatnya dengan cermat dan teliti, Qi Yun menemukan bahwa sifat tiran dan dominasi Xin Sheng bukanlah dari bawaan.
Melainkan sebuah paksaan, atau bisa disebut terlalu mengikuti sifat karakter dalam novel, anime dan komik yang ia baca saat dalam masa remaja yang kesepian.
Walau Qi Yun merasa Xin Sheng bodoh dan salah karena memiliki sifat yang begitu tiran, ia tetap tidak bisa memaafkan para manusia yang tinggal dibumi ini.
Memikirkan sesuatu, Qi Yun segera membuka mulutnya, dan bertanya kepada Xin Sheng di depannya yang masih stabil.
"Jadi di kehidupan ini, apa yang ingin kamu lakukan?? apakah kamu akan menjaga dunia ini lagi seperti sebelumnya??"
Mendengar pertanyaan Qi Yun ini, Xin Sheng segera menjadi ragu-ragu dengan apa yang harus ia lakukan di kehidupan ini, Karena ia tidak membunuh player kuat lagi seperti kehidupan sebelumnya, apakah dia tetap harus menjaga bumi ini??
"Aku... Tidak tahu"
Seolah-olah sudah mengharapkan jawaban ini, Qi Yun segera mengeluarkan senyum jahat yang indah dan berkata lagi.
"... Kalau begitu apakah kamu ingin membalaskan dendammu kepada makhluk asing yang menginvasi bumi waktu itu??"
Mendengar kata balas dendam dari mulut Qi Yun, Mata Xin Sheng segera berubah dari mata lembut menjadi mata penuh aura pembunuh.
"Tentu saja! walau aku berhutang kepada bumi, dan bersumpah tidak akan menyebabkan kehancuran bagi bumi lagi, tapi aku tidak pernah berhutang janji kepada dunia lainnya"
"Jadi kamu akan pergi balas dendam, dan menghancurkan seluruh dunia itu??"
Tanya Qi Yun dengan mata yang sudah mengeluarkan cahaya kilat membunuh, dan senyum diwajahnya sudah menjadi semakin lebar.
"Tentu saja! Kenapa aku tidak membalaskan dendamku kepada makhluk asing yang membunuhku dan makhluk hidup di bumi yang sudah kujaga dengan susah payah?!?!"
Mendengar jawaban Xin Sheng yang penuh dengan aura pembunuh ini, Qi Yun tidak memiliki rasa ketakutan sedikitpun melainkan matanya sekarang semakin penuh dengan cahaya bersemangat.
Seolah-olah semua yang Xin Sheng katakan ini adalah untuk membalaskan dendam kepada musuhnya, dan bukan musuh Xin Sheng.
"bagus, karena kamu ingin balas dendam, maka sebagai wanitamu aku akan ikut bersamamu, kita akan bersama-sama mencuci tangan kita dengan seluruh darah makhluk hidup disana!"
Ucap Qi Yun dengan senyum yang sangat menyeramkannya, dan mata penuh cahaya kebahagiaan untuk membunuh, seolah-olah membunuh seluruh makhluk hidup yang ia katakan hanyalah membunuh seluruh jentik-jentik dalam baskom.
Setelah berbagi dan menjalani seluruh kehidupan Xin Sheng, pikiran Qi Yun yang dulunya masih bersih dan polos segera ternodai oleh aura pembunuh, dan bahkan ia mengambil sebagian besar sifat tiran dan dominasi Xin Sheng di kehidupan sebelumnya.
Namun berbeda dengan Xin Sheng yang sifatnya paksaan, Sifat Qi Yun yang ini murni secara alami muncul akibat terlalu mendalami peran Xin Sheng saat sedang membaca seluruh ingatannya.
Bahkan rasa cintanya kepada Xin Sheng sekarang juga sudah bertambah hingga menjadi sebuah pemujaan setelah mengalami seluruh hidup Xin Sheng ini.
Seluruh pikirannya sekarang sudah dipenuhi dengan Xin Sheng, semua apa yang dikatakan Xin Sheng ia akan mengikutinya, bahkan jika Xin Sheng menyuruhnya bunuh diri sekarang, dia pasti akan melakukan dengan senyum bahagia.
Mendengar Qi Yun mengatakan bahwa ia adalah wanitanya, Xin Sheng yang sedang penuh aura pembunuh segera mengeluarkan senyum yang sangat mengerikan.
Jika makhluk hidup bumi di kehidupan sebelumnya melihat senyum Xin Sheng yang sekarang ini, mereka pasti akan segera berlari dengan panik sambil memohon perlindungan dari Tuhan.
Karena setiap kali Xin Sheng mengeluarkan senyum mengerikan ini di kehidupan sebelumnya, maka itu pasti berarti sesuatu sudah menjadi miliknya, dan untuk mendapatkan sesuatu itu dia akan melakukan apa saja.
Seperti yang pernah terjadi di kehidupan sebelumnya, Dimana ia membantai seluruh negara hanya untuk mengamankan sesuatu yang ia inginkan, seperti harta berharga, sumber daya, dan bumbu makanan.
Sebab karena itu, ada sebuah legenda di kehidupan sebelum yang mengatakan bahwa jika Xin Sheng tersenyum seperti itu sambil melihat ke arah sesuatu, maka menjauhlah dari apa yang ia lihat, sebab jika ada yang mendekatnya, bahkan hanya untuk melihat, ia akan segera di potong menjadi bagian yang kecil-kecil oleh Xin Sheng.
Melihat Xin Sheng melihat ke arah sambil mengeluarkan senyum mengerikan itu, seluruh badan Qi Yun segera bergetar penuh kegembiraan.
Seolah-olah dia sangat gembira karena dirinya sudah di anggap oleh Xin Sheng sebagai sesuatu yang tak tersentuh oleh orang lain.
"Jadi sayang... apa yang harus kita lakukan sekarang??"
Tanya Qi Yun yang masih memiliki tubuh gemetar kesenangan sambil melihat Xin Sheng dengan Bersemangat.
Karena terus dirangsang oleh Qi Yun dari tadi, Sifat tiran Xin Sheng yang seharunya hanya keluar 1% saja karena jatuh cinta dengan Qi Yun dan ingin memilikinya, maka sekarang sudah bangun seluruhnya.
"apa yang harus kita lakukan?? Membunuh untuk meningkat?? Atau... Mendirikan pasukan kutukan untuk melawan dunia lain itu??"
"Pasukan kutukan itu...."
Mendengar kata pasukan kutukan dari mulut Xin Sheng, seluruh tubuh Qi Yun segera menjadi penuh kegelisahan, bahkan ia tanpa sadar memegang selangkangannya dengan gila.
"A-apakah kamu benaran akan mendirikan pasukan kutukan itu?? Apakah aku boleh ikut??"
Melihat Qi Yun yang penuh kegilaan sekarang karena dirinya, Xin Sheng segera semakin bersemangat dan mengatakan.
"Tentu saja, apapun yang kamu inginkan aku akan menurutinya, karena kamu tahu semua tentangku, kamu seharusnya tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan"
"terima kasih sayang...."
Mendapatkan persetujuan Xin Sheng, Qi Yun segera maju memeluknya dengan penuh cinta dimatanya.
Tapi seolah memikirkan sesuatu, Qi Yun segera menatap Xin Sheng di depannya dan bertanya dengan bingung.
"Sayang, untuk membuat sebuah pasukan kutukan, kita pasti akan membutuhkan banyak sekali makhluk hidup dengan hukum tertinggi di dalamnya dirinya, dan Karena kamu sudah memutuskan untuk tidak menyebabkan kehancuran bagi bumi lagi dan makhluk hidup di dalamnya, jadi kita akan menggunakan apa untuk membuat pasukan kutukan??"
Mendengar pertanyaan Qi Yun, Xin Sheng segera tersenyum seolah sudah memikirkan jawaban untuk pertanyaan itu.
"Bodoh, tentu saja kita akan menggunakan makhluk dunia lain, seharusnya kamu tahu portal penghubung antara dunia yang ada di puncak gunung penyihir itu bukan??"
"Hmm.... Maksudnya portal dunia yang akan terbuka secara publik setelah ada player yang mencapai level 30??"
••••
[Author: hayo ada yang mengira akan seperti ini?? Saya sebut ini sebagai pasangan pembawa pengorbanan dan bencana]
Terima kasih karena telah membaca chapter ini, Saya selaku Author novel ini Xjazzly, sangatlah bahagia dan mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.
Jika teman-teman sekalian ingin mendukung karya saya ini, kalian bisa membantu dengan memberikan donasi/hadiah lewat System atau Instagram @Xjazzly, jika belum bisa berdonasi, kalian bisa memberikan karya ini dukungan batu kekuatan yang didapatkan secara gratis di webnovel, dan mengirim karya ini ke teman-teman anda lainnya.
Terimas.