Wajah Marsha langsung memerah bagaikan tomat mendengar ucapan Danish terlebih lagi bukan hanya mereka berdua di sana melainkan ada nenek.
''Nenek tidak mendengar obrolan kalian,'' ucap nenek langsung masuk ke dalam dengan wajah yang senyum-senyum.
''Danish aku jadi malu di hadapan nenek,'' gerutunya.
''Aku tidak peduli yang penting bisa bicara denganmu dengan bercanda. Anggap saja dengan ucapan aku tadi menghibur kita semua sayang,'' bisik Danish.
''Ya kau benar sekali, aku akan menunggu kalian di rumah pergilah bekerja kalian sudah telat!" ucap Marsha sambil mendorong Danish pelan menuju mobil.
''Kalau aku tidak pergi bekerja bagaimana?" goda Danish.
''Danish, Dhe memperhatikan kita,'' peringat Marsha.
''Dia tidak apa-apa tapi mendukung kita berdua seperti ini sayang,'' tambah Danish.
Marsha langsung mencubit perut Danish hingga membuat pria dewasa itu berteriak.
''Sakit sayang?!" pekiknya.
''Makanya jangan menggoda di waktu yang tidak tepat,'' protes Marsha.