"Heum, yah. Silahkan saja, aku akan menunggunya di sini," ucap Freislor dengan wajah kesal. Remaja itu melipat kedua tangannya di depan dada.
"Hei, apa kamu tahu? Sungguh, aku benci sama tempat ini, Breckson. Kita malah terjebak di sini sementara teman-teman kita kebingungan. Mereka pasti bingung cari kita berdua, kan?" tanya Freislor. Gadis itu bertanya dengan ketus. Breckson menggelengkan kepalanya pelan.
"Kamu nggak usah khawatir, kita ini bisa menggunakan kontak batin, Freis. Jadi, tentu saja aku bisa memberi tahu mereka tentang keadaan kita," jawab Breckson dengan wajah santai. Remaja itu melipat kedua tangannya di depan dada. Tak lama kemudian, pasangan itu kembali dan bertemu dengan mereka berdua lagi.
"Kami berdua telah mendapatkan jawabannya. Tapi, aku harap, kalian berdua bisa menerimanya dengan lapang dada," ucap lelaki yang berdiri di hadapannya. Freislor menaikkan salah satu alisnya.