"Breckson, apa kau punya cara agar kita bisa kembali dari dunia ini? Aku nggak mau kita terjebak di sini!" pekik Freislor dengan nada tinggi. Remaja itu menaikkan salah satu alisnya. Breckson yang berada di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepala. Lingkaran yang berada di tengahnya seketika menampilkan sebuah lambang badak yang kemudian menyala menjadi satu naungan api.
"Sialan! Ini apa?!" tanya Breckson. Ia mengedarkan pandangan ke segala arah. Tak ada satupun yang bisa dia pandang remeh. Namun, di hari itu, dia hanya bisa mengandalkan beberapa pemikiran kuno.
"Kita kabur dari sini secara nekad, Freis? Gimana? Aku hanya punya pemikiran itu!" Breckson menaikkan salah satu alisnya. "Payah, aku sudah tahu kalo itu, Breckson!" Freislor mengatakannya dengan wajah kesal. Keduanya langsung berlari dari lingkaran itu. Namun, ketika mereka berlari. Di situlah mereka selalu terjatuh. Tidak ada satu hal pun yang bisa menyamai mereka berdua.