Di hari itu, semua penduduk nampak bengis. Mereka tak memerdulikan perasaan Freislor dan yang lainnya. Tak lama kemudian, Freislor berbalik ke arah mereka sembari menatap dengan tatapan sinis.
"Aku peringatkan sekali lagi untuk kalian! Jangan lakukan ini atau kalian benar-benar akan menyesalinya nanti!" pekik Freislor dengan suara lantang. Di hari itu, ia menegaskan kalimatnya hingga tak ada orang yang mampu membantahnya. Selang beberapa saat kemudian, seekor serigala yang menghuni pemukiman itu menyalak dengan keras.
"Akh, sial! Ada apa ini?! Kenapa serigala penjaga kita berteriak?!" pekik orang itu dengan suara lirih. Seorang gadis kecil melirik ke samping kanan dan menemukan kobaran api yang tengah berkobar.
"Lihat! Di sana! Ada api!" pekik gadis kecil itu dengan suara lantang. Semua orang panik, mereka berlari ke sana kemari untuk memadamkan api. Freislor dan teman-temannya yang berada di kejauhan seketika menaikkan salah satu alisnya.