Setelah mereka menaruh Veo di kasurnya. Tuan Krapolis dan Freislor berjalan ke beberapa tempat yang asing bagi mereka. Dinding di dalam ruangan itu menjulang tinggi dengan warna cokelat dan hitam.
"Freis, apa kamu baik-baik saja?" tanya Tuan Krapolis. Ia menoleh ke arah Freislor dengan wajah sedih. Gadis itu hanya berdiam diri. Tak ada hal yang bisa dia lakukan selain berada di dalam ketenangannya.
"Heum, apa menurutmu aku harus menyerahkan diri, Tuan Krapolis?" tanya Freislor dengan suara lirih. Gadis itu kembali menundukkan kepala pelan. Tak lama kemudian, Tuan Krapolis menaikkan salah satu alisnya.