"Yah, sayangnya aku sendiri tidak tahu apa yang dia maksud, Poresa. Aku tidak punya beberapa pentunjuk lain selain yang ada di buku ini," ucap Freislor pelan. Gadis itu menaikkan salah satu alisnya. Ia mencoba mencari tahu isi kepala Poresa. "Heum, apa kau tidak punya hal lain dulu yang bisa kita bahas selain ini?" tanya Poresa. Freislor menganggukkan kepalanya pelan.
"Tentu saja ada," ucapnya pelan. Freislor menganggukkan kepala dan tersenyum lebar di hadapan Breckson. "Baiklah, bisakah kau menceritakannya padaku?" pinta Poresa sembari menggenggam kedua tangannya. Kali ini, ia membetulkan posisi duduknya.. Remaja itu menatap kedua mata Freislor dengan penuh antusias. Freislor lagi-lagi menganggukkan kepalanya.