Selang kepergian Lord Swerol, Mikhael kembali berbincang-bincang dengan Poresa.
"Kak, aku sudah selesai mengurus bagian alat yang satu itu. Tapi, aku belum melanjutkan sisanya. Apa kau mau melakukannya untukku?" tanya Mikhael dengan wajah penuh kebimbangan. Poresa seketika mengelus dadanya pelan. Ia menoleh ke arah Mikhael dengan wajah kebingungan.
"Mikhael, apa aku boleh bertanya sesuatu?" Poresa menaikkan salah satu alisnya. Ia tak tahan dengan beberapa pertanyaan yang berada di kepalanya. Mikhael menganggukkan kepala pelan. "Kakak mau tanya apa?" tanyanya dengan suara lirih. Poresa menoleh ke arah Tuan Krapolis yang berdiri tepat di sampingnya. Lelaki paruh baya itu menatap Poresa dengan wajah ragu. Sesekali ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Eum, sejak kapan kamu mengobrol dengan Lord Swerol, Mikhael?" tanya Tuan Krapolis dengan nada sedang. Ia berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Mikhael memutar kedua bola matanya.