"Kak!" Mikhael berteriak dengan suara kencang. Ia berkali-kali memukul dinding yang ada di sisi kanan dan kirinya. Poresa yang ada di sampingnya menyuruhnya untuk tenang.
"Mikhael! Tenanglah! Jangan berisik!" pekik Poresa dengan suara lirih. Ia berlari ke belakang Mikhael dan membungkam mulutnya. Di hari itu, semua hal nampak berubah. Tidak ada lagi yang namanya ketenangan. Beberapa hal berputar di kepalanya.
"Kak! Apa yang harus kita lakukan sekarang?!" pekik Mikhael. Remaja itu kebingungan. Poresa yang masih berada di sampingnya memanyunkan bibir. "Heum, entahlah. Aku tidak pernah terjebak di dalam labirin sebelumnya. Satu-satunya cara untuk keluar adalah kita harus mengitari labirin ini sampai menemukan ujungnya." Poresa mengatakannya dengan suara lirih.