Dalam keadaan seperti itu, Breckson tak pernah berpikir bahwa dirinya sendiri mampu menghadapi orang seperti dia. Tuan Reos yang masih berada di sisi kiri seketika tersenyum puas.
"Hahaha, bagaimana jika kita melakukan permainan sebelum kamu mati, Breckson? Aku rasa, itu akan membuatku merasa senang. Kau pasti jika ikut merasa senang, kan?" tanya Tuan Reos sembari menatap kedua Breckson dengan tajam. Breckson yang terbaring lemah di tanah hanya bisa menatapnya dengan pandangan samar. Sesaat kemudian, Tuan Reos mengulurkan tangan kanannya ke atas. Ia menjentikkan jemarinya. Dalam hitungan deting, pasuka Gwetidu datang dan menghampiri Breckson.
"Hahaha, selamat menikmati permainanmu, Breckson. Aku akan melihatnya dari sini," ucap Tuan Reos, ia melesat ke udara dan duduk di singgasananya. Breckson menatap ke sekeliling. Ia menatap pasukan Gwetidu itu sembari tersenyum lirih.