"Yah, Ayah juga bangga padanya. Ayah bangga pada kedua anak Ayah tanpa terkecuali. Oh, ya, Breckson. Ayah tidak menyangka kamu sudah tumbuh dewasa sekarang. Ayah harap, Ayah bisa bersama kalian berdua sampai kalian berdua nanti menikah. Ayah sudah menentukan calonmu, Breckson." Sang ayah mengatakannya dengan antusias di hari itu. Di satu sisi, Breckson yang mendengarnya bungkam. Ia tak mengerti apa yang harus dilakukan.
"Ayah, sebaiknya kita jangan membahas itu dulu. Pernikahanku masih sangat lama. Dan sekarang, aku hanya ingin fokus pada Kerajaan kita saja. Tidak ada yang lainnya lagi," ucap Breckson sembari tersenyum tipis. Mikhael yang duduk di sampingnya sekilas menatap sang kakak.
"Pasti itu sangat menyiksa Kakak," batinnya lirih. Lord Swerol yang duduk di kasurnya tertawa lirih sembari menepuk pundak sang anak.