Freislor membangkitkan semangatnya, ia kembali berenang ke atas. Tak lupa, ia mengambil sebuah cahaya yang ia satukan dengan sihirnya menjadi sebuah bunga mawar cantik yang berada di dalam kaca putih.
"Sepertinya, Tuan Krapolis benar. Ada bagian yang hilang dari dalam dirinya, aku harus mencarinya." Gadis itu bergegas ke atas, namun, ia tak melakukan penyerangan apa pun. Dia meloncat ke atas dan memanjat tubuh monster itu.
"Flysua," ucapnya perlahan. Sebuah mawar yang tadi berada di genggamannya kini melayang di dekatnya. Gadis itu memanjatnya, membuat sang monster marah. Beberapa kali kedua tangannya menampar bagian tubuhnya, bermaksud menangkap Freislor. Usaha itu pun gagal, Freislor lebih lincah dari sebelumnya. Nafasnya tersengal, tapi ia tidak menyerah. Berkali-kali ia bergerak ke kanan, kiri dan terkadang bergerak mundu.