Pak Huta kini tengah berdiri di depan club malam, ia menghela napasnya panjang mencoba merenungkan semuanya, apa yang telah ia rencanakan pasti harus berhasil.
Apalagi dia sudah janji dengan muridnya untuk menyelesaikannya sendirian.
Matanya mengelilingi lokasi tersebut ia bergumam sejenak "Seventeen clubs, mengapa namanya menjadi seventeen, apakah memang untuk anak yang baru saja dewasa di umur segitu? Entahlah," gumamnya berpikir.
Beberapa pemuda berdatangan bahkan sampai menabrak tubuh pak Huta yang masih berdiri di depan sana.
"Hei, kenapa kau diam saja di situ bodoh!" ucap seorang pemuda tadi.
Pak Huta menggeleng tidak habis pikir dengan anak yang menabraknya, padahal pak Huta adalah seniornya mana bisa ia di perlakukan tidak sopan begitu.
Ah .. ia baru ingat jika di sebuah club tidak ada namanya sopan santun semua orang bebas melakukan apa pun, benarkan.
"Pak kenapa bengong di situ!"