Drrrttt .. drrrttt..
Aarun menyadari ada handphone yang bergetar di bawah punggungnya, ia tidak menyadari jika ternyata ia membaringin handphonenya sendiri, ia memperbaiki tidurnya lalu mengambil handphone lipat itu belum saja ia mengangkat telpon dari ayahnya Ian sudah merampas handphone itu "Kau ternyata punya handphone!" kejutnya.
Aarun kembali merampas handphonenya pada Ian yang juga sedang berbaring di sampingnya "Sini ayahku menelponku!" ketusnya.
Setelah berhasil mengambil handphonenya, Aarun bangkit dan keluar dari kamar itu meninggalkan Edgard dan Ian yang kini sedang tidur siang.
Aarun memilih duduk di pagar lalu mengangkat telepon ayahnya "Aarun kenapa lama sekali mengangkat telpon ayah? Kau di mana?" Belum juga Aarun menyapa, ayahnya sudah menghujamnya dengan pertanyaan.
"Di sekolah ayah," dustanya.
Terdengar jelas jika ayahnya menghela napas di sebelah sana "Katakan yang jujur Aarun kau di mana?"