'Ya Tuhan! Bagaimana ini? Rasanya berat selaki membawa Nickol ke rumah orang tua Selin. Aku rasanya tidak rela,' gumam Sindi dalam hatinya. Dia bingung rasanya dan tak tahu harus menjawab apa kepada Nickol.
Sindi segera memeluk kembali tubuh Nickol dengn, sementara Jeni tak bisa berbuat apa-apa karena bingung.
Wili yang melihat Nickol merengek menangis dalam pelukan mamahnya segera mendekat lalu merangkulnya.
"Ade! Jangan menangis. Nanti Abang Nathan pulang kok," kata Wili yang segera menimpali.
"Tapi lama!" Nickol masih saja dengan rengekannya.
"Siapa bilang? Tak akan lama kok," elak Wili. Ia hanya berusaha menenangkan perasaan Nickol agar segera mengakhiri tangisannya.
"Kapan?" Nickol bertanya lagi akan tetapi tangisannya dan air matanya tetap tak mau berhenti.