"Sepertinya begitu, Mah," balas Jeni yang juga sama-sama senang membahasnya.
"Wah Mamah sudah tidak sabar rasanya ingin segera mengadakan syukuran. Ini adalah cucu Mamah yang ke tiga." Sindi berbicara dengan semringahnya. Tentu dia merasa bahagia atas kehamilan Jeni. Sebentar lagi cucunya akan bertambah satu orang dan rumah akan terasa ramai saja.
"Eh iya, bagaimana dengan, Nathan? Kita jemput Nathan sekarang ya, Mamah sudah rindu rasanya pada si sulung," imbuh Sindi segera bertanya soal Nathan saat mengingat cucu.
"Tidak usah, Mah," balas Wili segera menolak. Ia kemudian duduk di sofa yang ada di ruang tengan dan Sindi mengikuti dengan rasa penasaran.
"Memangnya kenapa?" Sindi segera melayangkan pertanyaannya lagi.
Sementara Jeni hanya diam karena tak bisa menjawab apa-apa soal Nathan. Bukan apa-apa, Jeni pun masih merasa tak percaya saat Nathan tak mau ikut pulang dengan suaminya.