Saat ini keluarga Azhari telah sampai di kediamannya. Mereka masuk ke dalam rumah dengan wajah layunya. Tak ada yang tersenyum sampai hari sudah menjelang malam.
Sindi, Wili dan Jeni masuk ke dalam kamarnya masing-masing. Lelahnya hari ini mereka akhiri dengan membersihkan tubuhnya di kamar mandi.
Tak disangka kalau hari ini serasa kehilangan Nathan untuk selamanya. Padahal Nathan hanya berkata kalau dia hanya ingin menginap saja.
Bahkan makan bersama di malam ini, hanya ada satu anak kecil yang duduk di dekat Jeni, yakni Nickol.
Semuanya menatap ke arah Nickol yang terus saja tersenyum karena tak mengerti apa-apa. Setidaknya, Nickol sedikit menghibur perasaan orang-orang dewasa yang duduk di dekatnya.
"Omah, Abang mana?" Nickol bertanya pada Sindi dengan bahasa anak kecil yang mungkin hanya mereka saja yang mengerti.
Sindi terenyuh. Dia paham kalau cucu bungsunya pasti merasa heran saat Nathan tak ada di sampingnya.