Namun, Laura masih saja berpangku tangan dengan wajah sinisnya.
"Mba Laura, saya hanya minta nomor ponsel Sela saja. Saya mohon, Mba." Wili kembali memelas lagi berharap Laura akan memberikan nomor Sela.
Tanpa membalas ucapan Wili, Sela kemudian merogoh saku roknya. Ia kemudian mengambil ponsel pintarnya yang berada di sana.
Laura tampak memainkan kedua ibu jarinya pada layar ponsel lalu ia menyodorkannya kepada Wili.
"Ini nomornya, kamu catat saja!"
Dengan segera Wili mencatat nomor ponsel Sela yang ditampilkan pada layar ponsel pintarnya Laura. Lalu Wili mengucapkan rasa terima kasihnya.
"Terima kasih, Mba."
"Kalau kalian sudah selesai dengan tujuan kalian, kalian bisa pulang sekarang," usir Laura dengan sombongnya.
"Saya tidak mau ikut campur dalam masalah kalian, masalah yang diakibatkan menyakiti orang lain," sambungnya. Laura kemudian masuk ke dalam rumahnya dengan penutup pintu terlebih dahulu. Ia bahkan tak memberikan kesempatan pada Wili untuk menyanggah ucapannya.