"Jeni! Kamu sudah pulang? Nathan mana?" Sindi bertanya segera saat melihat Jeni masuk ke dalam rumah sendirian dengan wajah lesu seperti tak bertenaga lagi.
Jeni segera meraih tangan Sindi sambil memasang wajah bersalah di hadapan mertuanya.
"Maafkan aku, Mah," ucap Jeni lirih. Ia segera meminta maaf sambil memasang wajah sendu karena masih ketakutan dan merasa bersalah.
"Maaf! Maaf kenapa, Jen?" Sindi dibuat penasaran dan merasa aneh saat mendengar Jeni meminta maaf.
"Nathan dibawa tantenya, Mah," kata Jeni melapor.
"Maafkan aku, Mah. Aku bersalah tak bisa menjaga Nathan dengan baik," imbuhnya.
"Apa!" Sindi terkejut.
"Tatenya siapa maksudnya, Jeni?" sambungnya bertanya lagi.
"Aku tidak mau, Mah. Nathan menyebutnta Tante. Aku pernah melihatnya datang ke sini bertamu. Tapi, aku tak mengenalnya," jawab Jeni.
Dengan wajah bersalah merasa cemas Jeni kemudian melanjutkan penjelasannya.