Namun, wajah Nathan masih tetap penasaran. Sepertinya dia tengah mencerna ucapan Laura tadi.
"Teman Mamah tadi bernama, Tante Laura." Nathan berbicara lagi dengan suara yang pelan.
Sepertinya pembicaraan mengenai Laura tak bisa diteruskan lagi. Jeni hanya mengangguk saja saat Nathan menyebutkan nama wanita tadi.
Jeni yang sudah menyalakan mesin mobil, ia segera melajukannya. Jeni tak mau menunda waktu terlalu lama lagi. Ia tak mau kalau sampai wanita yang bernama Laura tadi menghampiri mereka dan berbicara seenaknya lagi.
'Semoga saja Nathan tak mengingat kembali ucapan wanita bernama Laura tadi. Sungguh itu adalah ucapan yang tak pantas didengar oleh telinga anak kecil seperti Nathan.' Jeni bergumam dalam hatinya dengan perasaan resah. Namun meski pun begitu, ia tetap berusaha tenang dan fokus menyetur.