Wili berdiri di depan pintu menunggu seseorang membukanya. Wajahnya resah dan berharap ada jawaban dibalik pintu yang tertutup rapat itu.
Tak lama, pintu dibuka. Yang membuka pintu adalah Sinta. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu menyambut dengan aneh.
"Wili!" Sinta nampak terperangah.
"Selamat malam, Mamah Sinta! Apa saya mengganggu?" ucap Wili bertanya sekedar basa-basi saja.
"Tentu tidak. Mari silahkan masuk," ajak Sinta mempersilahkan.
"Terima kasih, Mamah Sinta."
"Apa Papah Jordi ada?" Wili bertanya.
"Ada kok. Saya akan panggilkan ya," jawab Sinta. Lalu ia segera masuk kembali ke dalam rumahnya. Ia akan memanggil Jordi yang ada di ruang kerjanya.
Sementara Wili tampak duduk di sofa ruang tamu, ia menunggu dalam keadaan resah.
Sebelumnya Wili sudah berusaha menghubungi Jeni lewat sambungan telephone, namun nomor ponsel Jeni sama sekali tak bisa dihubungi. Maka dari itu ia memilih mendatangi rumah Jordi saja, semoga ada harapan dan Jeni ada di rumah Jordi.